Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Korban Komplotan Begal di Cuci Steam Pasar Minggu Derita Luka Bacok

Kompas.com - 02/11/2021, 18:07 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang menjadi korban kekerasan komplotan begal yang beraksi di tempat cuci steam kawasan Jalan TB Simatupang, Pasar Mingu, Jakarta Selatan, Senin (1/11/2021) dini hari.

Dua korban itu mengalami luka bacok. Satu orang mengalami luka pada bagian perut, sedangkan seorang korban lainnya luka-luka pada bagian punggung.

"Ada dua orang, termasuk saya. Saya luka di bagian punggung. Teman saya luka di bagian perut," ujar salah satu korban, Ahmad Fauzi saat ditemui di lokasi, Selasa (2/11/2021).

Baca juga: Kawanan Begal Beraksi di Tempat Cuci Steam Pasar Minggu, Seorang Terluka

Fauzi menegaskan, luka bacok akibat sabetan celurit ia dapatkan setelah berupaya menyelamatkan diri dari aksi brutal para pelaku begal.

Dia terkena bacok saat berupaya menutup pintu belakang tempat cuci steam untuk menghalau komplotan begal yang mengejarnya.

"Jadi saya sama teman itu lari ke bekakang. Saya menutup pintu. Saya jaga di bagain bawah, teman di bagian atas. Tapi tangan pelaku sempat masuk dan meyerang pakai celurit dengan membabi buta," kata Fauzi.

Baca juga: Korban Tak Melapor, Polisi Jemput Bola Usut Aksi Begal di Tempat Cuci Steam Pasar Minggu

Fauzi mengatakan, semula luka bacok yang dialami tak tererasa sakit. Namun setelah pelaku kabur, punggungnya baru mengeluarkan darah.

"Pas kejadian saya tidak berasa. Pas sudah selesai baru keluar darah. Punggung berlubang, tapi tidak dalam. Saat kejadian emang saya mikirnya selamatkan diri saja," kata Fauzi.

Sebelumnya, beredar video di media sosial sejumlah orang membawa senjata tajam mendatangi salah satu cuci steam.

Dalam video yang diunggah oleh salah satu akun Instagram memperlihatkan sejumlah orang itu datang menggunakan sepeda motor secara berboncengan.

Setibanya di lokasi sejumlah orang itu langsung mengacungkan senjata tajam yang diarahkan kepada pekerja cuci steam.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Bambang Handoko mengatakan, sejumlah orang itu merupakan begal yang ingin mengmabil barang berharga di lokasi cuci steam.

Mereka berhasil mengambil uang yang ada di dalam kotak amal di lokasi.

Namun, belum mengetahui pasti jumlah uang yang ada di dalam kotak amal tersebut.

"Uang kotak amal dan rice cooker. Jumlah (uang) tidak ada yang tahu," kata Bambang.

Selain itu, ada korban menglami luka bacok pada bagian punggung yang dilakukan oleh sekelompok begal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com