Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Di-"roasting" Kiky, Anggota DPRD: Program Tak Terealisasi Akhirnya Jadi Bahan Komedi

Kompas.com - 10/11/2021, 15:29 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengomentari kemunculan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di acara komedi "Lapor Pak" yang di-roasting komedian Kiky Saputri.

Menurut Gembong, program Gubernur DKI Jakarta yang tidak terealisasi pada akhirnya dijadikan bahan lawakan.

"Ketika dia tidak mau mengeksekusi apa yang sudah dijanjikan kan akhirnya jadi bahan komedi," ujar Gembong saat dihubungi melalui telepon, Rabu (10/11/2021).

Gembong memberikan contoh, janji Anies terkait program Rumah DP Rp 0 yang disebut memberikan kesempatan kepada orang miskin untuk memiliki rumah.

Baca juga: Senyum Lebar Anies Saat Dipanggil Ahok di Acara Lapor Pak!

Janji tersebut dinilai tidak terealisasi secara baik sehingga menjadi salah satu program yang dinilai tidak selesai.

"Dan akhirnya jadi bahan komedi," tutur Gembong.

Di sisi lain, Gembong menyebut kemunculan Anies di acara komedi bisa jadi sedang melepas kejenuhan sebagai seorang gubernur.

Karena sebagai Gubernur DKI, kata Gembong, harus memiliki konsentrasi penuh untuk menuntaskan permasalahan Jakarta.

"Kalau dalam konteks melepas kejenuhan, boleh-boleh saja," ucap dia.

Sebelumnya, komedian Kiky Saputri menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait dengan programnya yang tidak jalan dalam acara komedi "Lapor Pak".

Baca juga: Roasting Anies Baswedan, Kiky Saputri Sindir Penyelenggaraan Formula E

Kiky sempat menyindir program Formula E yang hingga kini belum jelas letak sirkuitnya dan menanyakan kabar tersebut langsung kepada Anies.

"Pak Anies, Formula E apa kabar?" ujar Kiky.

Kiky juga menyindir ada banyak program yang dibuat Anies tetapi masih banyak dari program yang dicanangkan tidak terealisasi dengan baik.

"Sebenarnya Pak (Anies), saya nyiapin roasting bapak satu jam, tapi saya bawanya sedikit aja enggak sampai selesai. Biar kayak program Bapak, banyak yang enggak selesai," kata Kiky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com