Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabungan untuk Keluarga di Kampung Terbakar, Wafik Pasrah Cuma Tersisa Baju di Badan

Kompas.com - 19/11/2021, 15:07 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wafik (55) salah satu penghuni mes pekerja bangunan, hanya bisa pasrah melihat tempatnya menginap selama lima bulan terakhir itu rata dengan tanah.

Mes para pekerja bangunan di Jalan Peternakan II, RT 06 RW 07, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, ludes dilalap api pada Jumat (19/11/2021) pukul 10.48 WIB.

Dalam peristiwa kebakaran itu, Wafik kehilangan seluruh barang-barangnya, termasuk segepok uang tunai tabungan miliknya.

"Ini uang nabung, besarnya Rp 900.000. Hasil ngumpulin uang-uang sehari-hari buat dikirim ke keluarga di kampung," jelas Wafik saat ditemui di lokasi kebakaran, Jumat.

Baca juga: Mes Terbakar Saat Ditinggal Kerja, Tabungan untuk Dikirim ke Kampung Ludes Dilalap Si Jago Merah

Selain tabungan tunai miliknya, Wafik juga kehilangan barang-barang lain seperti pakaian. Tak ada barang yang tersisa, kecuali pakaian yang ia gunakan saat ini.

"Enggak ada sisa. Baju habis semua. Tinggal ini (pakaian) saja yang di badan," pungkas Wafik dengan mata berkaca-kaca.

Wafik bercerita sejak pagi ia sedang bekerja seperti biasa di sebuah proyek bangunan di kawasan PIK. Ketika mendengar kabar tempat huniannya dilalap api, Wafik dan sejumlah pekerja lainnya langsung meluncur pulang.

"Saya enggak tahu apa-apa. Enggak ada orang di sini. Saya tahunya itu saat mau solat, dapat informasi kalau habis semua di sini," kata dia.

Sementara itu, dua bangunan mes tersebut menampung sekitar 50 orang pekerja proyek asal luar Jakarta, sejak 5 bulan lalu.

Baca juga: Polisi Diminta Usut Bisnis Mantan ART, Nirina Zubir: Ibu Saya Belum Menikmati Hasil Jerih Payahnya

Menurut pengakuan salah satu penghuni, terdapat sekitar 50 orang pekerja proyek di bangunan itu, 30 orang di antaranya berasal dari Pasuruan. Para pekerja proyek tersebut disebut bekerja di berbagai lokasi yang berbeda seperti di PIK maupun di kawasan Kapuk.

Kasubsektor Kapuk Ipda Edy memastikan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut. Sebab, dua bangunan itu sedang ditinggal penghuninya yang bekerja di berbagai proyek bangunan.

"Kronologinya belum tahu, kita masih mencari pemiliknya, dan penghuni yang sedang bekerja. Ini mereka (penghuni) baru berdatangan," jelas Edy saat ditemui di lokasi, Jumat.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, selain membakar habis dua bangunan semi permanen, kata Edy, api juga melahap unit laptop, ponsel, uang tunai, dan pakaian milik penghuni.

"Pengakuan beberapa pekerja itu ada laptop, handphone, dan uang simpanan. Tapi taksirannya belum tahu, mereka (penghuni) baru mulai pulang," kata dia.

Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat Sjukri mengatakan belasan mobil pemadam diterjunkan. Proses pemadaman berhasil dilakukan dalam waktu satu jam.

"Sebanyak 15 unit dan 75 personel pemadam kebakaran dari Sudin Gulkamat Jakarta Barat diterjunkan ke lokasi, " jelas Sjukri saat dikonfirmasi, Jumat.

Sementara itu, terpantau di lokasi, dua bangunan semi permanen berukuran sekitar 225 meter persegi hampir rata dengan tanah.

Satu bangunan bermaterial kayu dan triplek rata dengan tanah, sementara satu bangunan lainnya bermaterial seng dan baja ringan, masih berdiri meski banyak bagian bangunan yang tumbang.

Setelah api padam, terlihat beberapa orang mendatangi puing-puing dan mencari barang yang bisa diselamatkan. Terlihat juga beberapa orang menggali puing untuk mencari besi dari sisa kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com