Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Naik 75 Persen dalam Sepekan, Total 5.174 Orang Kini Dirawat

Kompas.com - 03/02/2022, 14:13 WIB
Reza Agustian,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penambahan jumlah pasien Covid-19 yang sangat drastis terjadi dalam waktu singkat.

Saat ini, setidaknya 5.174 pasien dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, dengan penambahan 702 pasien hanya dalam waktu satu hari, yakni pada Kamis (3/2/2022).

Pada Rabu pekan lalu, jumlah pasien yang tercatat dirawat di RSDC Wisma Atlet adalah sebanyak 2.946 pasien. Dengan kata lain, terjadi peningkatan 75 persen jumlah pasien dalam satu minggu.

"Pasien yang masuk hari ini cukup banyak 702 pasien, itu 52 persen Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dan 48 persen non PPLN," ujar Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kolonel dr Mintoro Sumego, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Penyebaran Covid-19 Tinggi, Perhimpunan Guru: Jabodetabek Sudah Seharusnya Setop PTM 100 Persen

Tingkat keterisian RSDC Wisma Atlet saat ini mencapai 63 persen, imbuhnya.

"Kapasitas tempat tidur seluruhnya 8.173. Saat ini ada 5.174 pasien".

Sebagian besar pasien Covid-19 yang dirawat di RSDC Wisma Atlet, atau sebanyak 76 persen, mengalami gejala ringan atau simptomatik.

Kemudian, 24 persen sisanya tidak menunjukkan gejala atau asimtomatik.

 

Pasien Omicron

Mintoro lebih jauh mengatakan, pasien Covid-19 varian Omicron yang saat ini dirawat di RSDC Wisma Atlet berjumlah 62 orang. Omicron diyakini lebih mudah menular dibandingkan varian virus corona yang ada sebelumnya.

Baca juga: Penyebaran Covid-19 di Depok Makin Mengkhawatirkan, Anak dan Bayi Terpapar

"Pasien omicron kumulatif ada 1.203 pasien atau 96 persen. Sebanyak 1.141 sudah pulang dan saat ini dirawat 4 persen saja atau 62 orang," ungkap Mintoro.

Menyikapi kasus Covid-19 yang terus meningkat tajam belakangan ini, Mintoro menghimbau  masyarakat untuk terus memperketat protokol kesehatan, tidak menghindari karantina dan isolasi, serta segera melakukan vaksin.

"Masyarakat itu adalah garis terdepan dalam penanggulangan Covid-19. Saya minta jangan hindari karantina dari luar negeri, jangan hindari isolasi, jangan takut di-tracing, dan segera lakukan vaksinasi karena itu penting sekali," tutur Mintoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com