Menurut WC, kasus jual beli kamar di Lapas Cipinang sudah sejak lama terjadi hingga menjadi "pemasukan sampingan" oknum petugas di lapas itu.
"Mau enggak mau, kami harus bayar buat tidur. Minta duit ke keluarga di luar untuk dikirim ke sini. Kalau enggak punya duit ya susah. Makanya yang makmur di sini napi bandar narkoba," tutur WC.
Sementara itu, Kalapas Cipinang Tony Nainggolan mengakui mengakui saat ini Lapas Cipinang memang overkapasitas hampir 4 kali lipat.
"Isi hari ini 3.206 orang untuk kapasitas 880 orang," ujar Tony.
Namun, terlepas dari kondisi itu, Tony mengaku belum pernah menemukan adanya petugas dan napi yang melakukan praktik jual beli kamar. Ia menegaskan, para narapidana di Lapas Cipinang tidak perlu mengeluarkan uang untuk dapat menikmati fasilitas.
"Baru kemarin saya membuka program admisi orientasi (pengenalan lingkungan) dan saya sampaikan kalau di Lapas Cipinang tidak ada urusan yang berbayar termasuk masalah tidur," kata Tony.
Baca juga: Kalapas Cipinang Akan Tindak Sipir yang Ketahuan Jual Kamar ke Napi
Ia pun memastikan akan menindak tegas jika ada sipir dan warga binaan yang ketahuan melakukan praktik jual beli kamar.
"Kalau itu (praktik jual beli kamar) benar dilakukan pegawai atau narapidana, saya akan ambil tindakan tegas," ujar Tony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.