Dikutip dari buku Silat Nusantara oleh Erik R. Prabowo, antara silat Cingkrik Sinan dan Cingkrik Goning hanya berbeda dalam langkah dan gerakan saja.
Jurus Cingkrik Goning lebih memiliki langkah dan gerakan yang melebar. Begitu pula dengan rentangan kuda-kuda maupun tangan yang lebih lebar dibanding silat Cingkrik Sinan.
Silat Cingkrik Goning memiliki kuran lebih 80 teknik bantingan. Gerakannya lebih fokus pada ilmu gerakan yang lincah dibanding ilmu kontak.
Aliran Silat Cingkrik Goning juga lebih mengandalkan kelenturan dan kecepatan.
Oleh karena itu dalam Silat Cingkrik Goning memiliki prinsip dalam hitungan kesatu sudah harus membuat lawan tumbang. Sehingga gerakan aliran Silat Cingkrik Goning tidak mengenal gerakan mengunci lama-lama tapi lebih kepada gerakan mengunci lalu langsung menyerang.
Baca juga: Gerakan Khusus Pencak Silat dengan Merangkak
Untuk belajar silat Cingkrik Goning membutuhkan waktu paling lama yakni tujuh tahun dengan tingkatan sabuk yang paling tinggi yaitu sabuk merah. Di rentang waktu itu, Pesilat harus sudah menguasai 12 jurus dasar Cingkrik Goning dan 4 dasar sambut.
Keduabelas jurus yakni Keset Bacok, Keset Gedor, Cingkrik, Langkah Tiga, Langkah Empat, Buka Satu, Saup, Macam, Macam, Tiktuk, Singa, Lokbe, dan Longok. Sedangkan keempat Sambutnya yaitu Sambut Tujuh Muka, Sambut Gulung, dan Sambut Detik atau Sambut Tutup.
Silat Cingkrik Goning sendiri kini masih dilestarikan oleh salah satunya Tubagus Bambang Sudrajat yang kini memimpin padepokan silat di TMII. Tubagus merupakan menantu dari Usup Utay yang merupakan murid langsung Kong Goning.
Sementra itu Silat Cingkrik Goning seringkali disebut sebagaik dasar gerakan yang digunakan oleh Si Pitung, sang Legenda Betawi.
Baca juga: Si Pitung, Jagoan Betawi yang Menjadi Musuh Bebuyutan Kompeni
Namun dalam buku Main Pukulan karya GJ Nawi, sesepuh maen pukulan Rawa Belong pernah berargumen, bahwa masa Si Pitung jauh mendahului masa lahirnya maen pukulan Cingkrik di Rawa Belong yang diperkirakan baru dikreasikan pada awal abad ke 20 oleh Kong Maing.
Referensi: