Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Aliran Silat Cingkrik Sinan dan Goning

Kompas.com - 09/03/2022, 02:30 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Dikutip dari buku Silat Nusantara oleh Erik R. Prabowo, antara silat Cingkrik Sinan dan Cingkrik Goning hanya berbeda dalam langkah dan gerakan saja.

Jurus Cingkrik Goning lebih memiliki langkah dan gerakan yang melebar. Begitu pula dengan rentangan kuda-kuda maupun tangan yang lebih lebar dibanding silat Cingkrik Sinan.

Silat Cingkrik Goning memiliki kuran lebih 80 teknik bantingan. Gerakannya lebih fokus pada ilmu gerakan yang lincah dibanding ilmu kontak.

Aliran Silat Cingkrik Goning juga lebih mengandalkan kelenturan dan kecepatan.

Oleh karena itu dalam Silat Cingkrik Goning memiliki prinsip dalam hitungan kesatu sudah harus membuat lawan tumbang. Sehingga gerakan aliran Silat Cingkrik Goning tidak mengenal gerakan mengunci lama-lama tapi lebih kepada gerakan mengunci lalu langsung menyerang.

Baca juga: Gerakan Khusus Pencak Silat dengan Merangkak

Untuk belajar silat Cingkrik Goning membutuhkan waktu paling lama yakni tujuh tahun dengan tingkatan sabuk yang paling tinggi yaitu sabuk merah. Di rentang waktu itu, Pesilat harus sudah menguasai 12 jurus dasar Cingkrik Goning dan 4 dasar sambut.

Keduabelas jurus yakni Keset Bacok, Keset Gedor, Cingkrik, Langkah Tiga, Langkah Empat, Buka Satu, Saup, Macam, Macam, Tiktuk, Singa, Lokbe, dan Longok. Sedangkan keempat Sambutnya yaitu Sambut Tujuh Muka, Sambut Gulung, dan Sambut Detik atau Sambut Tutup.

Silat Cingkrik Goning sendiri kini masih dilestarikan oleh salah satunya Tubagus Bambang Sudrajat yang kini memimpin padepokan silat di TMII. Tubagus merupakan menantu dari Usup Utay yang merupakan murid langsung Kong Goning.

Sementra itu Silat Cingkrik Goning seringkali disebut sebagaik dasar gerakan yang digunakan oleh Si Pitung, sang Legenda Betawi.

Baca juga: Si Pitung, Jagoan Betawi yang Menjadi Musuh Bebuyutan Kompeni

Namun dalam buku Main Pukulan karya GJ Nawi, sesepuh maen pukulan Rawa Belong pernah berargumen, bahwa masa Si Pitung jauh mendahului masa lahirnya maen pukulan Cingkrik di Rawa Belong yang diperkirakan baru dikreasikan pada awal abad ke 20 oleh Kong Maing.

 

Referensi:

  • Prabowo, Erik R. (2016). Silat Nusantara. Jakarta: Litera.
  • GJ Nawi, (2016). Maen pukulan, pencak silat khas Betawi: dari anak Betawi untuk insan pencak silat dunia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com