Gerakan tarian ini cenderung cepat, lincah yang menggambarkan warga Banten yang riang, ramah, dan enerjik namun juga tetap agamis. Perpaduan Tari Walijamaliha menggunakan budaya Jawa, budaya Sunda, Etnis Cina, India dan Arab.
Tarian ini diresmikan pada 5 November 2010 di Anyer dalam acara Festival Anyer kala itu. Tari Walijamaliha sengaja diciptakan oleh beberapa seniman Banten atas gagasan dari Gubernur Provinsi Banten, Ratu Atut Chosiyah dan Kadisbudpar Provinsi Banten Egi Djanuiswati.
Keduanya memang sengaja ingin provinsinya memiliki tarian selamat datang yang memang sebelumnya tidak dimiliki oleh Provinsi Banten.
Tari Bendrong Lesung merupakan salah satu tarian khas Provinsi Banten. Tepatnya berasal dari daerah Cilegon. Tarian ini sudah ada sejak dahulu kala ketika musim panen tiba.
Pertunjukan Tari Bendrong Lesung ditarikan oleh wanita dewasa namun lambat laun penari pria juga tak luput menjadi bagian dari pertunjukan. Jumlah penari Bendrong Lesung terdiri dari enam orang.
Tarian digelar sebagai perayaan musim panen. Tarian diciptakan mengisyaratkan agar setiap orang senantiasa bersyukur dengan anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
Baca juga: Tari Reog Ponorogo: Sejarah, Makna, Iringan, dan Properti
Tari Grebeg Terbang Gede merupakan salah satu tarian khas dari Provinsi Banten. Tarian ini banyak dipakai pada acara-acara pemerintahan sebagai tarian selamat datang.
Tari yang satu ini merupakan salah satu tarian penyambutan bagi tamu agung yang berkunjung ke Provinsi Banten. Tarian ini disajikan dengan nuansa islami.
Kata "Grebeg" sendiri diambil dari kosa kata bahasa Jawa Banten yang memiliki arti dirempug atau dikeroyok. Tarian ini sering digunakan sebagai simbol dari masyarakat Banten yang religius, ramah, dan terbuka.
Terbang Gede merupakan salah satu kesenian tradisional Banten yang tumbuh dan berkembang pada waktu para penyebar agama Islam menyebarkan ajarannya di Banten.
Namun, seiring perkembangan zaman berkembang tarian ini dipakai dalam upacara ritual, seperti ngarak panganten, ruwatan rumah, akikahan hajat bumi, dan juga hiburan.
Tari Topeng Tangerang merupakan jenis tari yang belum lama diresmikan oleh Pemerintah Kota Tangerang pada tahun 2019. Tarian ini menggabungkan empat unsur kebudayaan yakni Budaya Betawi, Tionghoa, Sunda, dan Jawa.