JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer Jabodetabek dimulai dari terjadinya aksi intoleransi di sejumlah sekolah negeri di Jakarta.
Aksi intoleransi itu berupa larangan memilih Ketua OSIS non-muslim hingga pemaksaan pemakaian jilbab di sekolah. Artikel tersebut ramai dibaca dan menjadi berita terpopuler Jabodetabek.
Kemudian, artikel tentang detik-detik sebelum penembakan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J juga ramai dibaca.
Tim khusus Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membuka motif Inspektur Jenderal Ferdy Sambo membunuh Brigadir J.
Artikel tentang motif penembakan Brigadir J pun masuk dalam deretan berita populer Jabodetabek. Berikut paparannya:
1. Aksi Intoleran di Sekolah Jakarta
Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta mengungkapkan bahwa ada dugaan sejumlah aksi intoleran di 10 sekolah negeri di Ibu Kota.
Berdasarkan catatan Fraksi PDI-P, aksi intoleran itu berupa larangan memilih Ketua OSIS non-muslim hingga pemaksaan pemakaian jilbab di sekolah.
Hal ini terungkap ketika Fraksi PDI-P menginterogasi Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta terkait isu pemaksaan penggunaan jilbab di sekolah yang belakangan ini mencuat.
Selengkapnya baca: Aksi Intoleran di Sekolah Jakarta, Guru Larang Murid Pilih Ketua OSIS Nonmuslim hingga Paksa Siswi Berjilbab
2. Detik-detik Sebelum Penembakan Brigadir J
Tim khusus Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membuka motif Inspektur Jenderal Ferdy Sambo membunuh Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Brigadir Jenderal Andi Rian Djajadi menjelaskan detik-detik sebelum penembakan yang dilakukan Sambo kepada Brigadir J.
"FS mengatakan bahwa dirinya menjadi marah dan emosi setelah dapat laporan PC yang mendapatkan tindakan yang melukai harkat martabat keluarga di Magelang oleh almarhum Josua," ujar Andi, di Markas Komando (Mako) Brimob, Kamis (11/8/2022).
Selengkapnya baca: Detik-detik Sebelum Penembakan Brigadir J: Usai Marah, Sambo Panggil Bripka RR dan Bharada E
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.