Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Acara Sempat Terlambat, Pemprov DKI Evaluasi Pelaksanaan Jakarnaval 2022

Kompas.com - 15/08/2022, 05:24 WIB
Larissa Huda

Editor

Sumber Antara,Antara

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mengevaluasi kegiatan Jakarta Karnaval atau Jakarnaval 2022 yang berlangsung pada Minggu (15/8/2022) agar lebih baik di masa mendatang.

Gelaran acara di Jakarnaval 2022 mundur dari waktu yang dijadwalkan alias ngaret. Acara ini dijadwalkan mulai pukul 15.00 WIB, Minggu (14/8/2022). Namun, acara baru dimulai sekitar pukul 17.00 WIB.

"Memang tadi sedikit terlambat dan kami sudah lakukan berbagai upaya untuk antisipasi seperti menghidupkan lampu," tutur Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dikutip dari Antara, Minggu.

Riza berujar evaluasi dilakukan agar penyelengaraan Jakarnaval tahun depan berjalan lebih baik.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Jakarnaval dari Masa ke Masa | Bendung Katulampa Siaga 2 | Nasib 4 Perwira Menengah Polda

Riza menyampaikan acara yang menghabiskan dana sekitar Rp5,4 miliar ini masih lebih baik dibandingkan pergelaran sebelum yang dilaksanakan di depan Balai Kota Jakarta.

"Hari ini baik seperti kita lihat pesertanya lebih banyak, pengunjungnya lebih banyak. Semua bisa disajikan sekalipun agak terlambat tadi pelaksanaannya," ujarnya.

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Andhika Permata juga menyebutkan akan mengevaluasi pergelaran yang digelar sejak 1999 itu untuk tahun depan.

"Tentunya dalam setiap kegiatan diperlukan evaluasi dan ini jadi catatan kami. Tapi memang kami masih ada kegiatan berikutnya," kata Andhika.

Baca juga: Pemprov DKI Gelontorkan Dana Rp 5,4 Miliar untuk Gelar Jakarnaval 2022

Dalam Jakarnaval ini, peserta parade terbagi dalam lima klaster, yaitu:
1. Jawara Epic Adventure. Tiga jagoan legendaris Betawi: Pitung, Jampang dan Sabeni, disatukan dalam sebuah semesta. Ketiga jawara tersebut berpetualang bersama.

2. Guardians of Nusantara. Mengangkat cerita Kerajaan Majapahit dengan sentuhan fantasi, pengunjung diingatkan oleh semangat Patih Gajah Mada dalam Sumpah Palapa untuk menyatukan Nusantara.

3. Gundala. Jakarta adalah kota multietnis yang sangat beragam, tantangan besarnya adalah
tetap menjaga persatuan di tengah perbedaan yang ada.

4. Chronicles of Destiny. Penggabungan dari tiga cerita rakyat Indonesia, yaitu Keong Mas, Timun Emas dan Bawang Merah-Bawang Putih diimajinasikan dengan gaya klasik dan mengingatkan pesan untuk selalu percaya bahwa dimana ada kesulitan pasti ada keindahan di akhir.

5. The Inferno Heart. Ramayana adalah kisah yang tidak pernah lekang diceritakan di Tanah Air. Kisah ini diceritakan kembali dengan tema "steam-punk" yang sangat sarat dengan inovasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com