TANGERANG, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Tangerang Kota memberikan bantuan sosial kepada kelompok masyarakat yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Sebanyak 150 paket sembako dibagikan kepada sopir angkutan umum (angkot), pengemudi ojek daring (ojol) dan tukang becak.
"Semoga bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat pasca-penyesuaian harga BBM yang ditetapkan oleh pemerintah pada 3 September lalu," ujar Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Rabu (7/9/2022) malam.
Baca juga: Pemkot Tangerang Salurkan BLT BBM dan Sembako ke 57.140 Keluarga
Bantuan diberikan di beberapa lokasi, antara lain di depan Masjid Agung Al-Itihad dan Stasiun Kereta Api Pasar Anyar, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
"Kami berharap masyarakat dapat menjaga situasi keamanan dan ketertiban khususnya di Kota Tangerang," katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax.
Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM agar tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2023.
"Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," ujar Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Sabtu (3/9/2022).
Baca juga: Penghasilan Tak Menentu, Nelayan di Kamal Muara Kian Terbebani Lonjakan Harga BBM
Dikutip dari Kompas.id, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa jika harga BBM bersubsidi tidak naik, beban APBN tahun depan semakin berat.
Hal ini ia sampaikan dalam Sidang Paripurna Tanggapan Pemerintah terhadap Pemandangan Umum Fraksi atas Rancangan Undang-Undang tentang APBN 2023 Beserta Nota Keuangannya, Selasa (30/8/2022), di Jakarta.
”Dengan pertimbangan tren harga minyak dunia, kurs rupiah, serta konsumsi pertalite dan biosolar yang melebihi kuota, jika harga BBM bersubsidi dipertahankan, jumlah subsidi dan kompensasi diperkirakan mencapai Rp 698 triliun hingga akhir tahun. Hal ini menjadi tambahan belanja RAPBN 2023,” kata Sri Mulyani.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.