Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kebakaran Gudang JNE Hanguskan Paket-paket Pelanggan, Perusahaan Janji Akan Bertanggung Jawab

Kompas.com - 13/09/2022, 09:23 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Gudang milik perusahaan ekspedisi JNE Express di Jalan Pekapuran, Curug, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, terbakar pada Senin (12/9/2022).

Humas Polsek Cimanggis Iptu Nanang mengatakan, kebakaran pertama kali diketahui oleh salah seorang petugas keamanan JNE berinisial AN.

Kemudian, AN memberikan informasi itu kepada komandan regu yang berjaga.

Nanang menuturkan, petugas keamanan dibantu pegawai lainnya sempat memadamkan api dengan alat pemadaman api ringan (APAR). Namun, api tak kunjung padam.

"Sekitar 03.45 WIB, sekuriti melihat api dan kemudian teriak ke danru jaga 'kebakaran', lanjut saksi buka gembok ruangan ASM (ruangan tempat barang klem)," tutur Nanang dalam keterangannya, Senin.

Baca juga: Kronologi Kebakaran Gudang JNE di Jalan Pekapuran Depok

Adapun luas area yang terbakar itu sekitar 400 meter persegi yang rata-rata berisi paket-paket pelanggan.

Selain itu, terdapat empat rumah dan satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terkena imbas kebakaran gudang tersebut.

Namun, kobaran api yang membakar area gudang dan beberapa rumah dapat dikendalikan petugas Damkar.

Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Welman Naipospos mengatakan, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.57 WIB.

Welman mengatakan, penyebab kebakaran itu belum dapat dipastikan, tetapi dugaan sementara akibat korsleting.

Baca juga: BERITA FOTO: Kondisi Rumah Warga Imbas Kebakaran Gudang JNE Pekapuran Depok

Pegawai JNE Sempat Amankan Paket

Dalam peristiwa kebakaran itu, pegawai di Gudang JNE Express sempat menyelamatkan kardus-kardus berisi paket milik pelanggan dari peristiwa kebakaran tersebut.

Pantauan Kompas.com, pegawai memindahkan kardus tersebut secara estafet.

Kardus tersebut kemudian ditumpuk di depan gerbang masuk Gudang JNE.

Petugas damkar yang baru datang sempat meminta mereka segera menyelesaikan aktivitas tersebut agar pemadaman dapat segera dilakukan.

"Ayo, ayo cepat! Mobil damkar mau masuk!" teriak salah satu petugas damkar.

Baca juga: Kebakaran Gudang JNE Depok, 200.000 Barang Eiger Ludes Terbakar

Ratusan Ribu Produk Eiger Terbakar

Selain itu, sebanyak 200.000 produk Eiger ikut terbakar dalam peristiwa kebakaran itu.

Barang-barang yang terbakar itu hampir seluruhnya dipesan melalui online atau daring dan terpaksa harus dibatalkan pengirimannya.

"Gudang tersebut menyimpan produk-produk Eiger Adventure. Dampak dari kejadian ini, lebih kurang 200.000 buah produk Eiger habis terbakar," tulis Eiger dalam keterangannya yang diterima Kompas.com melalui email, Senin.

Total kerugian materi yang dialami Eiger diperkirakan sekitar Rp 50 miliar. Untuk saat ini, Eiger belum bisa memproses pesanan melalui platform sampai lebih kurang tujuh hari ke depan.

"Pengembalian dana (refund) yang sudah dibayarkan oleh Eigerian akan secara otomatis diproses oleh sistem di setiap marketplace setelah Eigerian melakukan permohonan refund melalui aplikasi marketplace," tulis Eiger.

Untuk memudahkan refund, manajemen Eiger meminta pelanggan melakukan konfirmasi status pemesanan melalui customer service ke nomor +628112311632.

Baca juga: Ratusan Ribu Paket Eiger Terbakar dalam Gudang JNE di Depok, Kerugian Ditaksir Capai Rp 50 Miliar

Manajamen JNE akan Bertanggung Jawab

Sementara itu, Manajamen JNE Express berkomitmen akan mengganti barang pelanggan yang terdampak kebakaran di gudang tersebut.

"JNE berkomitmen akan melakukan proses ganti rugi terhadap barang-barang kiriman pelanggan yang terdampak akibat musibah ini," ujar Head of Media Relation JNE Express Kurnia Nugraha dalam keterangannya, Senin.

Kurnia menambahkan, untuk mendapat informasi terkait barang kiriman, pelanggan bisa menghubungi JNE Customer Care melalui nomor telepon 021-2927 8888 atau email customercare@jne.co.id.

Selain itu, Kurnia mengatakan, pihaknya juga akan bertanggung jawab terhadap kerusakan rumah-rumah warga yang terdampak kebakaran gudang JNE.

Namun, manajemen saat ini masih berkoordinasi untuk ganti rugi tersebut.

Baca juga: Rumah Warga Terdampak Kebakaran Gudang JNE Pekapuran Depok, Manajemen Bakal Tanggung Jawab

"Terkait hal tersebut, saat ini kami sedang koordinasikan dan terhadap warga yang terdampak langsung atas kejadian tersebut, kami akan bertanggung jawab," ujar dia.

Untuk itu, pihak JNE Express pun turut menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak atas peristiwa kebakaran tersebut.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas musibah ini, khususnya kepada masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian," ujar Kurnia.

Terkait penyebab terjadinya kebakaran, lanjut Kurnia, sampai saat ini masih dalam proses investigasi pihak berwajib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com