JAKARTA, KOMPAS.com - Massa buruh yang tergabung dalam Partai Buruh, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa buruh tumpah ruah di Jalan Medan Merdeka Selatan, tepatnya di depan Balai Kota DKI Jakarta.
Akibatnya, arus lalu lintas pada satu ruas Jalan Medan Merdeka Selatan menuju ke kawasan Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda dialihkan ke jalur arah sebaliknya.
Jalur dari Patung Kuda ke arah Stasiun Gambir itu dibagi menjadi dua (contraflow), yakni untuk lalu lintas kendaraan ke arah Gambir maupun sebaliknya.
Baca Juga: Massa Buruh Gelar Demo Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Tuntut UMP Naik di Balai Kota DKI
Terlihat sejumlah petugas kepolisian mengatur lalu lintas dan mengarahkan para pengendara melintasi satu ruas Jalan Medan Merdeka Selatan yang tidak ditutup massa aksi.
Kemacetan pun timbul akibat adanya massa aksi yang menutup satu ruas Jalan Medan Merdeka Selatan.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, sebanyak 500 orang berunjuk rasa di depan tempat kerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.
Baca juga: Buruh hingga Driver Ojol Bakal Demo di DPR/MPR dan Balai Kota DKI Jakarta Hari Ini
Said mengungkapkan, setidaknya ada tiga tuntutan yang disuarakan dalam aksi unjuk rasa tersebut.
"Di lokasi (Balai Kota DKI Jakarta), buruh aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tolak omnibus law, menuntut menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2023 sebesar 13 persen," ujar Said, Rabu.
Adapun aksi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat terus bergulir di sejumlah daerah di Indonesia sebagai bentuk respons atas kenaikan harga Pertalite, Solar, dan Pertamax diumumkan oleh Presiden Joko Widodo.
Harga baru BBM bersubsidi dan non-subsidi mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Saat ini harga Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.