Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Koalisi Demokrat-Nasdem-PKS, AHY: Kami Minta Diberi Hak Sama

Kompas.com - 11/10/2022, 06:58 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ingin diberi hak yang sama dalam Pilpres 2024.

AHY menyampaikan keinginan itu terkait dengan potensi koalisi antara Partai Demokrat, Nasdem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam Pilpres 2024.

“Demikian pula kami minta diberikan hak dan kedaulatan yang juga sama baiknya ketika, misalnya Demokrat, Nasdem, dan PKS juga sedang berikhtiar untuk membangun kebersamaan,” ujar AHY saat dijumpai dalam acara pelantikan pengurus Partai Demokrat se-Banten, Senin (10/10/2022).

Baca juga: Lantik Pengurus Demokrat se-Banten, AHY: Siapkan Mesin Partai Mulai Sekarang

Menurut AHY, dalam membangun koalisi yang apik antarketiga partai tersebut, Demokrat tidak ingin mendikte dan memaksakan hal-hal apa saja yang harus dilakukan partai yang satu dan partai yang lainnya terkait Pilpres 2024.

“Kami enggak ingin mengatakan harus A atau harus B, yang jelas kami kalau berkoalisi ada tujuannya,” kata dia.


AHY menyebutkan bahwa tujuan utama koalisi dalam Pilpres 2024 adalah melakukan perubahan dan perbaikan, serta harus menang.

“Oleh karena itu, kami harus meyakinkan calon yang kami usul, baik capres ataupun cawapres, pasangan itu bisa benar-benar membawa kemenangan dan juga akhirnya bisa mengusung perubahan dan perbaikan itu,” sebut AHY.

Baca juga: Soal Koalisi, Demokrat Masih Terus Pedekate dengan Nasdem dan PKS

Sampai saat ini, Demokrat sedang melakukan pendekatan intensif dengan Nasdem dan PKS terkait koalisi Pilpres 2024.

Selain kedua partai yang telah disebutkan itu, AHY berkata bahwa Demokrat juga terus berkomunikasi dan bersilaturahmi dengan beberapa partai lainnya.

“Saya selalu mengedepankan semangat silaturahmi threesixty 360 derajat ke semua arah, kepada siapa pun, itu sejak awal,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com