Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolong Exit Tol Meruya Banjir Hampir 1 Meter, Kendaraan Sempat Tak Bisa Melintas

Kompas.com - 13/10/2022, 19:11 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir sempat merendam kolong jalan tol di exit Tol Meruya, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, pada Kamis (13/10/2022) sore.

Menurut Perwira Piket BPBD Jakarta, Edy, jalan tersebut tergenang hingga 90 sentimeter usai hujan deras pada sore hari.

"Dilaporkan genangan sekitar 80 hingga 90 sentimeter," kata Edy saat dikonfirmasi wartawan, Kamis.

Baca juga: Lebar Sungai di Sekitar BSD Berkurang Drastis dalam 20 Tahun Terakhir, Diduga Kuat Jadi Penyebab Banjir Tol BSD

Sementara itu, tim Humas Polda Metro Jaya melalui akun instagran @tmcpoldametro menyebut genangan menyebabkan jalan tersebut sempat tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor sekitar pukul 17.30 WIB.

"Untuk kendaraan roda dua dan roda empat saat ini tidak bisa melintas. Akses lalu lintas keluar Srengseng Jakbar ditutup dialihkan keluar Joglo," unggah akun tersebut, Kamis sore.

Sementara itu, warga di sekitar kolong tol, Tata mengatakan tinggi genangan sempat lebih dari 1 meter.

"Tadi ketinggian sampai 1 meter 20 sentimeter kalau enggak salah. Tapi sekarang sudah lumayan surut," sebut Tata.

Baca juga: Macet Parah di Jalan TB Simatupang akibat Banjir: Mobil Mogok hingga Motor Masuk Tol JORR

Ia mengatakan saat ini kendaraan sudah bisa melintas di kolong tol tersebut.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat, Purwanti menyebut telah disiapkan 3 pompa air dan dua olakan air di sisi utara dan sisi selatan kolong tol yang kerap terjadi genangan tersebut

Purwanti mengatakan, meski ada kolam olakan, tekadang debit air melebihi daya tampung olakan.

Sehingga dibutuhkan pompa air untuk memindahkan air ke aliran air lain.

Baca juga: Tol Jatikarya yang Tersandera Ahli Waris, Berkali-kali Diblokade karena Urusan Ganti Rugi...

"Di sini enggak ada sumur resapan. Adanya olakan. Tapi terkadang daya tampung olakan kalah cepat dengan air, sehingga dipompa. Tapi lantaran olakannya kecil, sehingga kami sedang menyiapkan kolam olakan yang lebih besar agar lebih muat menampung air," jelas Purwanti saat dikonfirmasi, Kamis (6/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com