Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Politik Anies Jelang Lengser dari Jabatan Gubernur DKI, Temui Politisi Senior SBY-JK hingga "Meeting" dengan Elite PKS

Kompas.com - 17/10/2022, 20:43 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa jam sebelum lengser dari jabatan Gubernur DKI, Anies Baswedan sudah bermanuver menemui sejumlah politisi senior, mulai dari Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Wakil Presiden ke-10 RI Jusuf Kalla (JK).

Pertemuan ini berlangsung di pernikahan anak Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al Jufri di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (16/10/2022).

Dalam foto yang diterima Kompas.com, Anies duduk dalam satu meja bundar bersama SBY, JK, dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh.

Baca juga: Menanti Disambangi Anies, PKS: Lebih Nyaman Setelah 16 Oktober

Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali mengonfirmasi bahwa pertemuan tersebut tidak direncanakan.

"Alhamdulillah, istilah saya, malam baik, tempat baik, ketemu orang baik," tuturnya di kediaman Anies di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu malam.

Dipastikan ada pembahasan politik

Saat ditanya apakah para sosok itu membahas partai koalisi, Ali belum secara lugas mengungkapkannya.

Ia hanya memastikan bahwa ada pembahasan politik di dalam pertemuan antara Anies, SBY, JK, dan Surya Paloh.

Sebagai informasi, Minggu kemarin adalah hari terakhir Anies menjabat sebagai Gubernur DKI. Ia resmi purna tugas usai genap memimpin Jakarta 5 tahun.

Baca juga: Janji-janji Pj Gubernur Heru Budi untuk Jakarta, Akan Terapkan Lagi Pengaduan Langsung hingga Tangani Krisis Ekonomi

Beberapa pekan sebelum lengser, Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan mereka usung pada Pemilu 2024.

Proses deklarasi Anies menjadi capres disampaikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Senin (3/10/2022).

Dalam acara deklarasi itu, Paloh juga membebaskan Anies memilih calon wakil presidennya.

Beberapa hari berselang, Anies menggelar pertemuan politik dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Momentum pertemuan dengan PKS

Di sela pertemuannya dengan AHY, Anies pun mengaku bakal mengadakan pertemuan juga dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Abdul Aziz menyebut tak ada partai yang tidak menginginkan kader yang berpotensi menjadi capres.

Baca juga: Anies Bertemu SBY, JK hingga Paloh, Waketum Nasdem: Pasti Bicara Politik

“Kami memberikan kebebasan kepada Pak Anies, biarkan beliau bisa memilih mana jalur yang terbaik untuk beliau bisa menjadi pemimpin bangsa ini,” ujar Abdul Aziz.

Hal yang pasti adalah, acara pernikahan anak Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri telah dimanfaatkan oleh Anies untuk bertemu para elite partai yang sudah berdiri sejak 1998 tersebut.

Ini sejalan dengan pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang mengaku partainya memang lebih nyaman jika pertemuan diadakan setidaknya pada 16 Oktober 2022.

Tanggal tersebut merupakan hari terakhir di pekan terakhir dalam masa jabatan Anies sebagai Gubernur DKI.

PKS menilai Anies layak "naik kelas"

Usai acara pernikahan anak Salim Segaf Al Jufri, Juru Bicara PKS, M Kholid, menyampaikan keterangan bahwa Anies Baswedan telah memenuhi standar untuk menjadi Presiden.

Kholid memaparkan tiga alasan yang membuat Anies layak menjadi Presiden.

Baca juga: Saat Anies Tegaskan Tugasnya Tak Berakhir Usai Lengser dari Gubernur DKI...

Pertama, mampu melakukan perubahan secara substansial, bukan demi kepentingan politik.

Kedua, Anies dianggap sebagai figur pemimpin yang bisa melewati masa krisis ketika pandemi Covid-19 melanda.

Adapun ketiga, Anies mampu menjaga kebersamaan atas keberagaman latar belakang masyarakat Jakarta.

(Penulis: Muhammad Naufal, Tatang Guritno/Editor: Ihsanuddin, Jessi Carina, Bagus Santosa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com