Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua RT: Siti Elina Curi Pistol Pamannya yang Anggota TNI

Kompas.com - 26/10/2022, 16:14 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wanita yang menodongkan pistol ke Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Istana Merdeka Siti Elina, diduga mendapatkan senjata api yang diambil diam-diam dari pamannya.

Adapun paman Siti memiliki pistol itu karena berprofesi sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

 

Hal itu diungkapkan N, Ketua RT tempat pelaku tinggal di bilangan Koja, Jakarta Utara.

"Kalau urusan pistol itu saya dengar, saya ada omongan, itu pamannya dia ini ABRI (TNI), dia punya pistol yang udah enggak aktif, enggak kepakai, dicuri lah sama si SE ini," kata N saat dikonfirmasi, Rabu (26/10/2022).

"Pamannya enggak tahu, cuma cerita sama mamanya Siti, 'saya punya ini (pistol) hilang," sambung dia.

Baca juga: Perempuan yang Terobos Istana Pakai Pistol Milik Pamannya, Diambil Diam-diam

Berdasarkan informasi yang didapatkan N, sang paman dan saudaranya yang lain tak mengetahui bahwa senjata api jenis FN itu diambil oleh Siti.

Adapun pistol yang dicuri Siti, disebut sudah lama tak digunakan.

Akibat pistolnya digunakan oleh keponakan, sang paman itu pun sempat dimintai keterangan oleh kepolisian.

"Om-nya ini sudah diperiksa, udah pulang, udah aman, karena pistol yang itu hanya sekedar pistol-pistol apa, yang udah enggak aktif," imbuhnya.

N pun mengaku tidak tahu pasti apakah saat ini paman Siti masih aktif atau sudah pensiun sebagai anggota TNI. 

"Saya enggak tahu masih atau enggak (jadi ABRI), cuman dia bilang pistol hilang tapi enggak tahu siapa pencurinya, bahkan kakak iparnya juga enggak ada yang tahu," kata N.

Baca juga: Identitas Perempuan yang Terobos Istana, Warga Koja Bernama Siti Elina

Polisi sebelumnya juga telah membenarkan bahwa Siti Elina menggunakan pistol milik pamannya dengan mengambilnya secara diam-diam.

Hal itu disampaikan Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat konferensi pers, Rabu (26/10/2022).

"Baru sehari diambil (pistolnya) oleh yang bersangkutan secara diam-diam. Ini milik pamannya. Kemudian dibawa saat akan menerobos Istana. Dari sini lah kami sita," ujar Hengki.

Atas tindakannya Siti Elina dijerat Undang-undang (UU) Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang penguasaan senjata api ilegal.

"Oleh karenanya tindak pidana umum kami konstruksikan UU Darurat No. 12 Tahun 1951 tentang penguasaan senjata api ilegal. Kami konstruksikan juga dengan pasal 335 KUHP," tutur Hengki.

Baca juga: BNPT Dalami Profil dan Motif Perempuan yang Coba Terobos Istana Negara

Sebagai informasi, aksi penyerangan di Istana Kepresidenan yang dilakukan Siti terjadi Selasa sekitar pukul 07.00 WIB.

Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar di kalangan pewarta, Siti tampak berjalan kaki di trotoar dari arah Harmoni menuju ke Jalan Medan Merdeka Utara.

Sesampainya di pintu masuk Istana Merdeka, Siti mendekati anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang berjaga, kemudian menodongkan senjata api.

Polisi lalu lintas yang berada dekat dengan Siti langsung merebut senjata api itu. Belakangan senjata api itu diketahui berjenis FN.

Setelah berhasil diamankan, Siti langsung dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa secara intensif.

Setelah kejadian tersebut, Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan di rumah terduga pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Frustasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat : Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan Bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat : Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan Bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com