Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jangan Sampai Ada Korban Lagi, Sudah Cukup sampai di Anak Kami Saja…"

Kompas.com - 27/10/2022, 06:59 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Romlah (33), ibunda pasien Fatimah Az-Zahratullah, berharap tak ada lagi kasus gagal ginjal akut seperti yang dialami anaknya. Sebab, penyakit itu telah merenggut nyawa putrinya yang masih berusia 7 tahun.

“Harapannya sudah cukup sampai di sini jangan sampai ada korban lagi anak kecil. Sudah cukup sampai di anak kami saja,” ujar Romlah saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (26/10/2022).

Romlah beserta suaminya, Muhamad Rifai (35), tak menyangka akan kehilangan sang buah hati. Keduanya baru saja pulang dari makam Caca, panggilan akrab Fatimah Az-Zahratullah ketika menceritakan perjuangan anaknya melawan gagal ginjal akut.

Baca juga: Sempat Didiagnosis Usus Buntu, Anak di Cilincing Meninggal karena Gagal Ginjal Akut

Caca sempat mengalami demam hingga gangguan pencernaan seperti nyeri perut dan muntah pada 1 September 2022.

“Awalnya demam, dikerokin sama dikasih obat warung. Besoknya masih demam saya bawa ke klinik didiagnosa di sana cuma selulitis karena timbul merah di kaki sebelah kanan,” kata Rifai.

Caca, lanjut dia, diberikan obat antibiotik, puyer dan paracetamol sirup oleh dokter. Namun, kondisi kesehatan anak kedua dari empat bersaudara itu tak kunjung membaik. Akhirnya, Rifai kembali membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilincing.

Baca juga: Anak yang Meninggal di Cilincing Sempat Minum Obat Sirup Sebelum Didiagnosis Gagal Ginjal Akut

“Saya pulang kerja hampir jam 01.00 WIB, saya bawa ke IGD RSUD Cilincing. Diperiksa perutnya juga enggak kenapa-kenapa cuman dikasih obat, vitamin sirup dan nyeri semuanya serba sirup,” jelasnya.

Caca pun dibawa pulang, dan kembali merasakan nyeri di bagian perutnya. Tak lama, ia dirujuk ke RS Pekerja, dan dirawat inap sejak tanggal 5 September 2022 hingga 10 September 2022.

Di rumah sakit, intensitas buang air kecil maupun jumlah urinenya jauh lebih sedikit dibandingkan biasanya. Caca juga dipasangi kateter untuk memudahkannya buang air kecil.

Baca juga: Gejala Gangguan Ginjal Akut pada Anak, Demam hingga Intensitas Kencing Berkurang

“Kamis (8/9/2022) pagi infusannya diganti sementara dengan obat. Malam jumatnya saya dipanggil ke meja perawat dikasih tahu kalau fungsi ginjal anak saya menurun,” ucap Rifai.

Lantaran tubuh Caca mulai tampak membengkak, rumah sakit pun menyarankan agar ia dibawa ke rumah sakit yang lebih besar dengan fasilitas memadai yakni Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

“Kalau pihak RS enggak bisa menanganin karena enggak ada alat cuci darah anak, makanya butuh RS grade A dikasih saran ke RSCM karena di sana komplet,” paparnya.

Baca juga: Tak Punya Fasilitas Mumpuni, RSU Tangsel Rujuk Pasien Gagal Ginjal Akut ke RSCM

Selama di RSCM, lanjut Rifai, anaknya sudah mulai kehilangan kesadaran dan ditangani di ruang pediatric intensive care unit (PICU).

Caca sempat menjalani cuci darah selama tiga kali sebelum mengembuskan napas terakhirnya pada 17 September 2022 lalu.

Di satu sisi, salah seorang anak di Cilincing juga diketahui meninggal dunia usai mengidap gagal ginjal akut misterius.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com