Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga STB Ratusan Ribu Rupiah, Warga: Mau Enggak Mau Beli, daripada Anak Main HP Terus

Kompas.com - 04/11/2022, 20:57 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah warga mulai menyerbu toko elektronik untuk membeli set top box (STB). Warga memburu STB seiring adanya pemutakhiran siaran analog menjadi siaran digital.

Di Kota Bekasi, banyak warga yang memburu STB meski harganya mencapai ratusan ribu rupiah. Mereka banyak berburu STB di Pasar Proyek, Bekasi Timur.

Rahayu (47) adalah salah satunya. Ibu rumah tangga itu memilih segera membeli STB agar tetap bisa menonton acara televisi untuk dirinya dan sang anak.

"Ya, mau gimana lagi, daripada anak-anak kesusahan, main HP terus, mending beli ini (STB)," kata Rahayu saat ditemui di Pasar Proyek, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Siaran TV Analog Dimatikan, Pedagang STB di Bekasi Laris Manis

Rahayu mengaku membeli unit STB secepatnya untuk menghindari kelangkaan unit STB di pasaran.

"Takut langka kalau nanti-nanti, mumpung (beli) sekarang daripada nanti susah lagi (membeli STB)," tutur Rahayu.

Tak jauh berbeda dengan Rahayu, warga lain yang juga sudah membeli STB adalah Yono (44).

Pria yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online (ojol) itu mengaku membeli STB tak lama setelah pemerintah menyatakan akan mematikan saluran analog.

Baca juga: Posko Bantuan STB di Kota Tangerang Hanya untuk Pengecekan, Bukan Pendaftaran

Yono menyebutkan, televisi bagai kebutuham primer untuknya. Apabila televisi tidak menyala, suasana di rumahnya jadi lebih sunyi.

"Ya, memang saya mah jarang gitu ya nonton TV sekarang, tapi kalau pulang habis narik (kerja), mending nyalain TV gitu, lumayan buat refreshing nonton film selesai narik," sebut Yono.

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghentikan siaran TV Analog untuk wilayah Jabodetabek mulai Rabu (2/11/2022) lalu.

Hal itu dibenarkan oleh Direktur Pengembangan Pitalebar, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Marvels Situmorang.

"Berdasarkan UU 11 dan PP 46, siaran analog harus dihentikan pada 2 November 2022 pukul 24.00," kata Marvels, Senin (31/10/2022) lalu.

Baca juga: Siaran TV Analog Dimatikan, Warga Ini Pilih Jual Televisinya ke Tukang Rongsok

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan bahwa ada 514 kabupaten dan kota di Indonesia yang melakukan analog switch off (ASO).

Sebanyak 222 wilayah di antaranya akan melakukan migrasi ke TV digital per 2 November 2022. Wilayah ini termasuk sembilan kabupaten di Jabodetabek dan 173 wilayah yang tidak dijangkau layanan TV terresterial.

Adapun mekanisme penghentian siaran TV analog atau ASO dimulai sejak 2 November 2022 secara bertahap.

Sebab, distribusi STB atau alat untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara agar dapat ditampilkan di TV analog, belum tuntas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com