Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Peristiwa Sebelum Sekeluarga di Kalideres Tewas: Mobil Dijual, Barang Dipak, dan Listrik Diputus

Kompas.com - 16/11/2022, 06:15 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Fakta-fakta empat anggota keluarga yang ditemukan tewas pada Kamis (10/11/2022) di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, terus bermunculan.

Sejumlah rangkaian peristiwa janggal terungkap sebelum keluarga itu ditemukan tewas membusuk di dalam rumahnya sendiri.

Terbaru, polisi telah berhasil menyelidiki dugaan hilangnya mobil milik keluarga yang ditemukan tewas secara misterius itu.

Pasalnya, keluarga tersebut miliki sebuah mobil semasa hidupnya. Namun beberapa waktu sebelum satu keluarga tersebut ditemukan tewas, mobil tersebut sudah ada tak lagi.

Baca juga: Analisis Kriminolog: Sekte Apokaliptik Diduga Penyebab di Balik Kematian Misterius Sekeluarga di Kalideres

Mobil Tak Hilang

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Jakarta Barat Komisaris Besar (Kombes) Pasma Royce mengungkapkan fakta atas menghilangnya mobil milik keluarga yang tewas misterius itu.

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menemukan titik terang bahwa mobil Brio berplat nomor B 2601 BRK yang menghilang itu ternyata telah dijual.

"Bahwa kendaraan tersebut telah dijual langsung oleh saudara Budyanto Gunawan selaku pemiliknya," kata Pasma, Selasa (15/11/2022).

Budyanto, lanjut Pasma, telah menjual mobil miliknya di salah satu pemilik showroom mobil berinisial R pada 20 Januari 2022

"Saudara Budyanto Gunawan selaku pemilik menjual mobil tersebut dengan harga Rp 160 juta," tutur Pasma.

Baca juga: Tukang Jamu Langganan Bertemu Keluarga yang Tewas di Kalideres Dua Bulan Lalu, Saksikan Kejanggalan Ini

Barang Sudah Dipak

Polisi membawa sejumlah boks berisi kertas-kertas usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) satu keluarga yang tewas di dalam sebuah rumah di Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2022) siang.KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Polisi membawa sejumlah boks berisi kertas-kertas usai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) satu keluarga yang tewas di dalam sebuah rumah di Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Minggu (13/11/2022) siang.

Selain itu, polisi mendapati barang-barang di rumah korban dalam kondisi sudah dipak dan dibungkus rapi.

Menurut Ketua RT 007 RW 015 Kalideres, Asiung, asisten rumah tangganya sempat melihat korban mengeluarkan sejumlah perabotan dari dalam rumah ke mobil boks.

"Kurang lebih 5 September 2022, asisten rumah tangga saya melihat itu ada mobil boks, lalu mengeluarkan barang-barang seperti AC dan lemari es," kata Asiung.

Sementara itu, Syafri mengatakan, saat olah tempat kejadian perkara pada Kamis malam, ia melihat sejumlah barang sudah dimasukkan ke dalam kardus.

"Jadi di dalam rumah itu, banyak barang-barang yang dimasukin ke dalam kardus, diikat juga. Barang-barang kayak orang mau pindah," kata Syafri.

Syafri juga mendapati lampu di rumah itu juga banyak yang dicopot. Ia menduga lampu itu sudah dilepaskan sejak lama.

Baca juga: Keluarga yang Tewas di Kalideres Diduga Memutus Naluri Bertahan Hidup, Seperti Orang Mogok Makan

"Kayaknya sudah dicopot dari lama. Mungkin sebelum ngomong ke PLN (untuk diputus aliran listriknya), sudah dicopot bohlamnya," lanjut dia.

Listrik Diputus

Dian (40), salah satu dari empat korban yang ditemukan tewas itu sempat berkomunikasi dengan perangkat RT serta petugas PLN terkait masalah penunggakan listrik di rumahnya.

Menurut Ketua RT 07 RW 15 Citra Garden 1 Asiung, keluarga Dian menunggak tagihan listrik sejak Agustus 2022. Ia pun sempat mengingatkan Dian agar segera membayar tagihan.

Lantaran keluarga korban tidak kunjung membayar tagihan, petugas PLN pun menalangi tagihan tersebut. Dian sempat berkomunikasi dengan petugas PLN dan membayar dana talangan tersebut. Namun, bulan berikutnya kembali menunggak.

Baca juga: Sang Anak Komunikasi dengan Petugas PLN Sebelum Sekeluarga Tewas di Kalideres, Minta Listrik Rumah Diputus

"Pada 4 Oktober dia chat, 'Silahkan bapak putus aliran listrik di rumah saya. Apabila saya ingin melakukan pemasangan baru, nanti saya akan menghubungi bapak' itu chat yang diberikan terakhir kepada petugas PLN," ungkap Asiung.

Untuk memastikan kelanjutan layanan listrik di rumah tersebut, petugas kembali menghubungi Dian pada 27 Oktober 2022. Namun, telepon dan pesan singkat dari petugas itu tak dijawab.

Atas keadaan tersebut, pada 9 November 2022, petugas PLN kembali datang untuk melakukan pemutusan meteran. Namun, gerbang rumah terkunci.

"Petugas datang tapi tidak ada respon. Akhirnya petugas pakai tangga naik ke atas dan memutus sambungan listrik dari kabel," ungkap dia.

(Penulis: Mita Amalia Hapsari, Zintan Prihatini, Nirmala Maulana Achmad | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Monavita, Ihsanuddin, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com