Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Pulo Masih Cari Benda Berharga di Tumpukan Puing Sisa Kebakaran

Kompas.com - 27/12/2022, 12:06 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang terdampak kebakaran di Kampung Pulo, Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, hingga kini masih mencari benda berharga di tumpukan puing sisa kebakaran.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi pada Senin (26/12/2022) petang, banyak warga yang menyisir rumahnya masing-masing untuk mencari sisa benda yang terbakar.

Meski kondisi cuaca diguyur gerimis, mereka tetap menyiram lantai rumahnya agar abu sisa kayu yang terbakar tidak berterbangan.

Baca juga: Tak Ada Posko Pengungsian, Korban Kebakaran Kampung Pulo Menumpang di Rumah Kerabat

Di gang yang hanya seluas kurang lebih 3 meter itu, warga lalu lalang saling membantu satu sama lain.

Bau asap debu bekas puing kebakaran juga masih tercium.

Di tengah kondisi porak-poranda itu, warga terus menyisir dan berharap agar menemukan benda berharga yang bisa diselamatkan.

"Paling cari emas atau gelang yang enggak bisa kebakar, lumayan kalau ketemu, bisa diamanin lagi," ujar salah satu warga ketika sedang membersihkan rumahnya, di lokasi.

Baca juga: Terobos Garis Polisi, Korban Kebakaran di Bangka Cari Sisa-sisa Barang Berharga di Puing Rumah

Tak hanya perhiasan, mereka juga mencari keberadaan uang tabungan yang mereka simpan dan tak ikut terbakar.

"Kemarin juga ada yang temuin uang tabungannya, ada yang terbakar, tapi ada juga yang masih utuh. Masih bisa digunain," ujar warga yang lain.

Di tengah warga yang membersihkan puing, riuh dari pengeras suara mushalla untuk menyerahkan bantuan juga terdengar jelas.

Anak-anak kecil juga tampak bermain di gang-gang tersebut meski gerimis membasahi kepala mereka.

Baca juga: Sudah 14 Jam, Asap Masih Muncul di Lokasi Kebakaran Rumah di Bangka Jaksel

Ketua RT 12 RW 02 Kampung Pulo yakni Maulana mengatakan, ada puluhan rumah yang habis dilalap api pada Minggu (25/12/2022) lalu.

Maulana mencatat, total ada 41 rumah warga, baik yang terdampak atau yang dilahap habis oleh api.

"Total rumah yang terbakar itu ada 27 rumah. Kalau yang terdampak, kaya misalnya rumahnya terinjak, lotengnya pada hancur, itu saat ini ada 14 rumah," jelas Maulana.

Dengan kondisi tersebut, ia pun berharap agar bantuan logistik kepada warga bisa terus mengalir dan berdatangan.

"Warga saat ini masih butuh bantuan selimut bayi, tikar. Tas, sepatu, baju seragam sekolah juga butuh, karena ini kan sudah habis semua (dilahap api) nih," tutur Maulana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Bukti Lemahnya Pengawasan

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com