Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ayah Kandung Sandera Anak Balitanya di Depok, Pelaku Dikenal Sering Bikin Onar

Kompas.com - 11/01/2023, 20:47 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang ayah berinisial YW (42) yang menyandera anak perempuannya berinsial R (3), dikenal sering bikin onar di lingkungan RT 004 RW 024, Sukamaju, Cilodong, Depok.

Warga setempat menyebut YW sering bikin onar karena dilatarbelakangi gangguan kejiwaan.

"Iya betul memang suka bikin ulah, stres lah," kata Ketua RW setempat, Sukartono, di lokasi, Rabu (11/1/2023).

Sukartono menceritakan, sebelum penyanderaan R terjadi, YW sempat membuat kegaduhan terhadap tetangganya.

Bahkan, kata Sukartono, siapa pun yang lewat depan rumah YW pasti diserang.

"Banyak yang sudah diancam warga saya, tapi enggak ada yang terluka. Dia (YM) ngancam terus siapa yang lewat situ," ujar Sukartono.

Baca juga: 6 Jam Negosiasi Ayah Sandera Anak di Depok, Polisi: Kami Harus Hati-hati, Bisa Fatal kalau Salah

Selain itu, Sukartono mengaku pernah mendapatkan laporan warga bahwa ada dua santri ditampar YW tanpa alasan jelas.

"Kemarin, ada dua santri ditabok dan dipukul. Kemudian ustadnya laporan," ujarnya.

Senada dengan Sukartono, warga bernama Zulfikri mengatakan bahwa YM sudah sering melakukan tindak kekerasan kepada warga sekitar.

"Bapaknya (YM) suka nampol-nampolin (memukul) orang di sini," kata dia.

Berdasar hal itu, kata Zulfikri, banyak warga yang melaporkan sehingga pengurus lingkungan hendak mengambil langkah untuk mengamankan YW.

"Karena dia suka nampolin (memukul) orang tuh jadi warga laporan, terus mau diurus kayak gimana, malah anaknya disandera sama dia " ujar dia.

Baca juga: Ayah yang Sandera Anak di Cilodong Depok Diduga Alami Gangguan Jiwa

Diberitakan sebelumnya, telah terjadi penyanderaan anak perempuan berusia tiga tahun oleh ayah kandungnya berinisial YW di Depok, Jawa Barat, bermula dari perbuatan onar yang dilakukan YW sendiri di lingkungan rumahnya.

Ketua RW 024, Sukamaju, Cilodong, Depok, Sukartono menjelaskan bahwa perbuatan onar YW dilakukan Selasa (10/1/2023), seusai isya, sekitar pukul 19.30 WIB.

"Awalnya dia (YW) membawa senapan angin. Warga mau ditembakin sama dia," kata Sukartono di sekitar lokasi penyekapan, Rabu (11/1/2023) dini hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com