Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berebut Angpao di Kelenteng Tertua di Kota Bekasi...

Kompas.com - 22/01/2023, 13:15 WIB
Joy Andre,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kelenteng Hok Lay Kiong yang terletak di Kota Bekasi, Minggu (22/1/2023), diserbu warga.

Mereka datang untuk mendapatkan angpao dari umat yang sembahyang di kelenteng itu.

Diketahui, hari Minggu ini adalah Hari Raya Imlek 2574/2023 bagi warga Tionghoa.

Pengamatan Kompas.com, warga yang memadati area depan pintu masuk kelenteng itu kebanyakan emak-emak dan anak kecil. Sebagian kecil di antaranya bapak-bapak.

Mayoritas, mereka berpakaian lusuh dan bersandal jepit.

Begitu ada umat yang selesai sembahyang, warga berusaha mendekat.

Baca juga: Tahun Baru Imlek 2023, Ini Perkiraan Cuaca di Jakarta dan Kota Besar Lainnya

Sejurus kemudian, umat tersebut mengeluarkan beberapa amplop kecil berwarna merah, kemudian dibagi-bagikan ke warga.

Meski warga berebut untuk mendapatkan angpao itu, situasi tetap terkendali.

"Terima kasih, Koh," ujar salah seorang warga yang mendapatkan angpao.

Ada pula yang mengucapkan terima kasih dengan bahasa China Hokkien.

"Kamsia, Koh," ujar warga lain.

Pemandangan serupa terjadi berulang. Sebab, banyak umat yang sembahyang di kelenteng tertua di Kota Bekasi itu.

Di lokasi, petugas Satpol PP dan personel Polres Metro Bekasi Kota terlihat bersiaga untuk menjaga prosesi sembahyang agar tetap berjalan dengan khidmat.

Baca juga: Tips Bagi-bagi Angpao Lebaran agar Tak Ganggu Keuangan Pribadi

Kepala Kelenteng Hok Lay Kiong Kota Bekasi Benny Gunawan mengatakan, pemandangan warga yang meminta angpao memang selalu terjadi ketika perayaan Hari Raya Imlek tiba.

Warga yang datang pun mayoritas berasal dari wilayah sekitar kelenteng.

"Datang sudah dari pagi lah, sekitar jam 07.00 WIB," ujar Benny di lokasi, Minggu.

Benny mengatakan, angpao merupakan wujud rasa terima kasih kepada semesta karena mereka mempunyai berkah yang lebih dibandingkan yang lain.

"Ada umat yang punya berkah lebih. Jadi, mereka datang ke sini, ibadah sekaligus bagi-bagi angpao. Begitu ya, memberi rezeki lah kepada sesama," jelas Benny.

"Umumnya memang setiap tahun ada yang bagi-bagi angpao dan itu (bagi-bagi angapo) di luar kehendak kelenteng, inisiatif umat," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com