Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Memprihatinkan Balita AF sebelum Tewas Dianiaya: Luka Lebam hingga Takut Lihat Kakek

Kompas.com - 22/01/2023, 12:21 WIB
Nabilla Ramadhian,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum balita berinisial AF (2) tewas pada Selasa (17/1/2023) akibat dianiaya kakek dan nenek tirinya, ada tiga tetangga yang sempat melihat balita malang itu.

Mereka adalah M, C, dan S yang kebetulan tinggal sangat dekat dengan rumah AF di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Mereka melihat kondisi AF sebelum tewas memprihatinkan karena ada luka lebam dan tatapan tak seceria biasanya.

Seorang warga berinisial M mengungkapkan, terakhir kali melihat AF adalah pada Senin (16/1/2023) atau sehari sebelum AF tewas dianiaya.

"Saya tahunya Senin (AF) ngeliatin saya saja, bawah matanya merah lebam. Kenapa? Saya juga enggak tahu," tutur dia di Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (20/1/2023).

Baca juga: Kesaksian Tetangga Balita Tewas di Pasar Rebo: Badannya Kurus, Mata Lebam, Kepala Bengkak

M bekerja sebagai tukang pengangkut sampah. Jadi, dia cukup jarang berpapasan dan melihat AF.

Namun, M masih ingat betul setiap kali ia bertemu dengan AF, balita yang baru berusia dua tahun itu aktif bermain.

"Pokoknya mainnya di depan mushala aja (sama) anak-anak (lainnya), enggak pernah jauh. Soalnya kan itu jalur motor, jadi mainnya di teras mushala aja itu," imbuh M.

AF pun disebutnya tak pernah malu jika diajak mengobrol dan bermain dengan para tetangga.

Baca juga: Balita Tewas di Pasar Rebo, Diduga Jadi Jaminan Utang Ibunya Sebesar Rp 300.000

Tatapan sendu AF

M mengatakan bahwa AF adalah balita yang cantik. Sebab, perawakannya bersih.

Meski tubuhnya kurus, AF selalu ceria layaknya balita pada umumnya ketika bermain dengan teman-temannya.

Maka dari itu, tutur M, ia sangat kaget saat melihat AF pada Senin itu.

Tidak hanya sifatnya yang berubah menjadi pendiam, kondisinya pun sangat berbeda dari yang diingat.

M tidak menyangka bahwa saat itu akan menjadi saat terakhir ia bertemu dengan AF.

Baca juga: Hendak Selamatkan Balita yang Tenggelam di Kolam Ikan, Sang Ayah Kehabisan Bensin saat Naik Motor ke Puskesmas

Pada Senin itu, posisi AF berada tepat di depan pagar kontrakan M.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com