JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang bawang merah, Rey (25), mengeluhkan kondisi harga bawang merah yang tak kunjung turun sejak Lebaran 2024.
"Bawangnya mahal, orangnya sepi. Lihat saja, nih," kata Rey sambil mengarahkan tangannya ke sekeliling Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024).
Ia bercerita, sekali waktu pedagangnya menawar harga bawang merah yang satu kilo Rp 80.000 menjadi Rp 70.000.
Baca juga: Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang
Tawaran itu Rey tolak mentah-mentah.
"Modalnya saja Rp 75.000. Boro-boro untung malah rugi," keluh dia.
Sejak dua tahun berdagang di sana, baru kali ini ia merasakan harga bawang merah melonjak.
Ia heran, sebab ada pedagang yang bahkan menjual bawang merahnya seharga Rp 90.000 sampai Rp 95.000.
Padahal, harga normalnya sekitar Rp 45.000 sampai Rp 50.000.
"Di sini kan memang jualannya eceran. Orang kebanyakan ambilnya ketengan," ujar Rey.
Baca juga: Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran
Adapun, Rey berharap harga bawang segera turun dan stabil. Selain itu, muncul harapan dari dalam dirinya agar pemimpin Indonesia selanjutnya bisa menstabilkan harga sembako.
"Mudah-mudahan pergantian presiden bisa bikin sembako murah biar rakyat biasa bisa beli. Kalau rakyat enggak mampu kan belum tentu bisa beli kayak kita, misal cabai dan bawang," ucap Rey.
"Kalau sembako mahal, otomatis yang penghasilannya enggak besar belinya dikit-dikit. Kayak, ibu-ibu bilang, 'goceng aja campur (bumbunya)'," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.