Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Kompas.com - 25/04/2024, 17:00 WIB
Ruby Rachmadina,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin mengungkapkan niatnya untuk ikut serta dalam Pilkada di Kota Bogor sudah ada sejak lama.

Bahkan rasa ingin mengikuti kontestasi pemilihan wali kota Bogor kian terasa meski ia sudah duduk di bangku pemerintahan.

“Niatan pribadi untuk bergeser ke ajang kontestasi Pilkada 2024, memang syahwat itu sudah ada,” ucap Jenal saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (25/4/2024).

Baca juga: Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Jenal mengatakan, kemauannya untuk berkontestasi di Pilkada Bogor karena ingin merealisasikan keluhan atau aspirasi warga yang selama ini ia dengar selama 15 tahun menjabat sebagai wakil rakyat.

Jenal berujar, saat melakukan kunjungan kerja, ia menerima banyak keluhan dari masyarakat seputar masalah pendidikan gratis, kesehatan, kurangnya pemberian makanan tambahan (PMT) di setiap Posyandu, hingga penyediaan lahan pemakaman gratis.

Keluhan-keluhan itulah yang dikatakan jenal belum tersentuh oleh pemimpin Kota Bogor sebelumnya, yang saat itu dijabat oleh Bima Arya.

Saat disinggung apakah permasalahan tersebut tidak bisa diselesaikan oleh Bima Arya, Jenal berkata setiap kepala daerah itu memiliki skala prioritas.

Baca juga: Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Dari penilaiannya, prioritas Bima Arya dilakukan dengan mengubah infrastruktur Kota Bogor menjadi lebih estetik.

“Apakah Pak Bima bagus? Baik, bagus, keren. Prioritas kok dia, bagi yang menurut dia prioritas. Tetapi ada hal-hal lain yang menurut saya selama di dewan 15 tahun ini kurang dipandang, kurang mendapat sentuhan keberpihakan kita sebagai pejabat,” ujarnya.

Untuk itu, keikutsertaan Jenal dalam kontestasi Pilkada 2024 didasari keinginan menuntaskan keluhan atau aspirasi warga yang dia sebut belum terealisasikan.

Jaenal mengeklaim langkah awal untuk menjadi orang nomor satu di Kota Bogor semakin mulus, tatkala Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Bogor bersepakat mengusungnya sebagai bakal calon Wali Kota Bogor pada Pilkada 2024.

Baca juga: Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Pengusungan Jenal berdasarkan hasil rapat konsolidasi dan pleno DPC Partai Gerindra Kota Bogor, Senin (18/3/2024) lalu.

“Di Partai Gerindra inilah peluang itu muncul, ikhtiar itu muncul. Saya ingin merasakan kekuasaan itu (Wali Kota Bogor) untuk menyelesaikan keluhan yang selama ini tidak bisa saya selesaikan,” ungkap Jenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com