Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Kompas.com - 25/04/2024, 15:52 WIB
Ruby Rachmadina,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Kota Bogor yang juga politisi Gerindra, Jenal Mutaqin, maju sebagai bakal calon wali kota Bogor (bacawalkot) untuk Pilkada 2024.

Keikutsertaan Jenal dalam kontestasi Pilkada 2024 didasari keinginan menuntaskan keluhan atau aspirasi warga yang dia sebut belum terealisasikan.

Menurut Jenal, selama 15 tahun ia menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Bogor, kebutuhan akan pendidikan gratis, kesehatan, pemberian makanan tambahan (PMT) untuk setiap posyandu, hingga penyediaan lahan pemakaman gratis untuk masyarakat Kota Bogor seakan tak tersentuh.

Padahal, kata Jenal, keluhan-keluhan masyarakat selalu ia usulkan saat rapat agar menjadi perhatian pejabat setempat. Namun, lagi-lagi tak ada aksi nyata yang dilakukan.

Baca juga: Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

“Buktinya saya sudah tiga periode, saya mengusulkan program-program yang sama, berulang-ulang tetapi tidak pernah direalisasikan. Dari dasar itu saya seorang legislatif, berpikir bahwa kalau ada kesempatan saya akan coba bergeser ke eksekutif,” ucap Jenal saat diwawancarai Kompas.com di Bogor, Kamis (25/4/2024).

Menurut Jenal, untuk meredakan jeritan atau menjawab keluhan masyarakat tidak cukup hanya menjadi anggota dewan.

Karena itu dia berniat untuk geser ke eksekutif dengan mencalonkan diri sebagai calon wali kota Bogor 2024.

Baca juga: Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Jaenal mengeklaim langkah awal untuk menjadi orang nomor satu di Kota Bogor semakin mulus, tatkala Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Bogor bersepakat mengusungnya sebagai bakal calon Wali Kota Bogor pada Pilkada 2024.

Pengusungan Jenal berdasarkan hasil rapat konsolidasi dan pleno DPC Partai Gerindra Kota Bogor, Senin (18/3/2024) lalu.

“Di Partai Gerindra inilah peluang itu muncul, ikhtiar itu muncul. Saya ingin merasakan kekuasaan itu (Wali Kota Bogor) untuk menyelesaikan keluhan yang selama ini tidak bisa saya selesaikan,” ungkap Jenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com