Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Kompas.com - 25/04/2024, 14:42 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang mengeluhkan harga bawang merah yang masih mahal di Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2024).

Menurut mereka, harga bawang merah stabil dengan harga tinggi sejak Lebaran 2024.

"Masih Rp 80.000 per kilogram, sudah dari dua hari sebelum Lebaran," ujar Nur (25), seorang pedagang, saat diwawancarai Kompas.com di kiosnya.

Biasanya, Nur mengambil stok bawang merah di Pasar Induk Kramatjati. Saat normal, harga bawang merah sekitar Rp 50.000-Rp 60.000 per kilogram.

Baca juga: Ikappi: Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

"Stoknya sih aman, tapi biasanya harganya sekitar Rp 50.000 atau Rp 60.000," ujar dia.

Kondisi serupa dirasakan Zainal (27). Bedanya, ia membeli stok bawang merahnya di Pasar Inpres Pasar Senen.

Sebelum Lebaran, ujar dia, harga satu kilogram bawang merah hanya sekitar Rp 35.000 sampai Rp 40.000.

"Sekarang saya jual sekitar Rp 75.000 sampai Rp 80.000 per kilo. Sehari bisa jual 15 kilogram," kata Zainal.

Baca juga: Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000, Mendag: Tidak Akan Ada Impor!

Kemudian, Rey (25) juga membeli stok bawang merah untuk kiosnya di Pasar Inpres Senen. Ia membeli dengan modal Rp 70.000 per kilogram.

"Dijual Rp 75.000 sampai Rp 80.990. Pas mau Lebaran mulai naik," keluh dia.

Selama dua tahun berjualan di Pasar Senen Blok III, baru kali ini ia merasakan harga bawang merah melonjak setinggi ini.

"Baru tahun ini. Bahkan ada yang jual Rp 90.000 sampai Rp 95.000," lanjut Rey.

Baca juga: Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Para pedagang berharap harga bawang merah bisa kembali normal dan stabil.

Selain itu, muncul setitik harapan di hati mereka agar pemimpin Indonesia ke depan bisa menstabilkan harga sembako.

"Mudah-mudahan dengan pergantian presiden, sembako-sembako (bisa) murah biar rakyat biasa bisa beli. Karena enggak semua rakyat mampu," imbuh Rey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com