Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian Bocah Hanyut di Kali Ciliwung, Tim SAR Minta Petugas Pintu Air Manggarai Bersiaga

Kompas.com - 15/02/2023, 22:45 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan masih terus berupaya mencari bocah berinisial F (11) yang diduga hanyut di Kali Ciliwung, Kemiri Muka, Depok, sejak Selasa (14/2/2023).

Kepala Kantor SAR Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR, Fazzli mengatakan, proses pencarian F hingga petang hari ini masih nihil.

Kendati demikian, Tim SAR gabungan telah berkoordinasi dengan petugas Pintu Air Manggarai.

"Kami juga tadi telah berkoordinasi dengan Pintu Air Manggarai mengenai kejadian ini agar menginformasikan kepada kami apabila terdapat tanda-tanda dari korban." kata Fazzli dalam keterangannya, Rabu.

Dalam proses pencarian bocah tersebut, tim personel SAR gabungan itu terdiri dari Kantor SAR Jakarta, Damkar Kabupaten Bogor, Damkar Kota Depok, Kodim 0508 Depok, Koramil 02 Beji, Polsek Beji, Tagana Depok, Kancil dan Sahabat Ciliwung.

Baca juga: Tim SAR Sebar Tiga Kelompok untuk Cari Bocah yang Tenggelam di Kali Ciliwung Wilayah Depok

Kemudian, PMI Depok, Karang Taruna Pondok Cina, Pramuka Peduli Depok, Ketapel Catapluts, KCD, KJD, DCC, Sekolah Relawan, Lingsan Bambon, Repotin, WMI, Nakama Rescue, SAR MTA, FAJI Depok, ORARI, RAPI, Banteng Muda Indonesia, BAZNAS pusat, RMB, Relawan Pasundan, SAKTI Bogor, Mapala Gunadarma, dan masyarakat.

"Kami akan terus lakukan upaya yang maksimal bersama seluruh unsur SAR gabungan dengan harapan korban bisa segera kami temukan," ujar Fazzli.

Fazzli sebelumnya mengatakan, upaya pencarian terhadap korban dilakukan dengan membagi tiga tim yang tersebar di tiga titik area.

"Tim pertama, melakukan penyisiran di sepanjang aliran kali Ciliwung menggunakan perahu karet hingga radius kilometer dari lokasi kejadian," Fazzli.

Baca juga: Minta Polisi Jualkan Sabu, Anak Buah Teddy Minahasa: Barang Bagus Ini, Punya Jenderal...

Selanjutnya, tim kedua melakukan penyisiran secara visual melalui jalur darat di sepanjang bantaran kali ciliwung hingga radius 5 kilometer, mulai dari lokasi korban dikabarkan hilang.

"Tim ketiga melakukan upaya pencarian di bawah permukaan air melalui proses penyelaman hingga radius 10 meter dari lokasi kejadian," kata Fazzli.

Sebelumnya, kakak korban bernama Arif (18) mengatakan, insiden tersebut bermula ketika adik beserta empat temannya berniat berenang di kali tersebut.

Tanpa disadari, ternyata arus kali Ciliwung begitu deras dan menyebabkan tiga orang hanyut. Sementara, dua orang lainnya sempat menyelamatkan diri.

"Jadi lima anak berenang, pas arusnya kencang itu dua orang langsung naik ke atas, tiga orang lainnya termasuk salah satunya adik saya itu kebawa arus," ujar Arif kepada wartawan, Selasa malam.

Arif mengatakan dua orang lainnya berhasil diselamatkan setelah sempat tersangkut di batang pohon. Mereka langsung dievakuasi oleh warga setempat.

Arif menyebutkan, dua teman adiknya itu ditemukan dalam kondisi lemas. Namun, F hingga kini belum ditemukan.

"Dua orang berhasil ketemu, karena nyangkut di batang kayu itu. Sementara, adik saya masuk ke kolong kayu itu (dan hilang belum ditemukan)," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com