JAKARTA, KOMPAS.com - Dorongan pemerintah agar masyarakat beralih ke mobil listrik menuai pro dan kontra dari sejumlah pengunjung Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.
Pengunjung bernama Kevin (30) mengatakan, mobil listrik memiliki daya pikat karena biaya penggunaannya relatif murah.
“Murah soalnya listriknya bisa nge-charge di rumah. Pajaknya murah. Itu yang membuat mobil listrik memikat. Tempat charge-nya juga kecil, enggak banyak makan tempat,” kata Kevin, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Jokowi Ajak Industri Otomotif Mulai Melirik Produksi Mobil Listrik
Pendapat serupa juga disampaikan Bachtiar (25). Bachtiar menuturkan, penggunaan mobil listrik dapat menjadi satu alternatif untuk mengatasi cadangan minyak bumi yang menipis.
“Menurut saya (penggunaan mobil listrik) sangat efektif. Kita tahu cadangan minyak bumi di Indonesia dan dunia semakin menipis. Kita perlu pembaharuan energi. Listrik menjadi suatu alternatifnya,” tutur Bachtiar.
Di saat bersamaan, menurut Bachtiar, penggunaan mobil listrik juga membuat pengendara tidak perlu memikirkan harga BBM.
“Dengan menggunakan tenaga listrik, otomatis kita tidak perlu memikirkan harga BBM,” ujar Bachtiar.
Sementara itu, Tama (30) berpendapat, peralihan mobil berbahan bakar bensin ke listrik adalah langkah yang kurang efektif jika tujuannya untuk memperbaiki kualitas udara.
Sebab, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang menyuplai energi untuk mobil listrik justru menghasilkan polusi.
“Menurut saya, belum efektif menghilangkan polusi secara utuh, ya. Karena secara penggunaan, kendaraan listrik memang tidak mengeluarkan emisi gas buang sama sekali," kata Tama.
"Tapi, bisa dibilang, polusinya pindah dari pusat kota ke kawasan pembangkit listrik," imbuh dia.
Baca juga: Cabut Laporan, Sopir Taksi Online Rahasiakan Jumlah Uang Ganti Rugi dari Giorgio
Sebagai informasi, pada 2022, Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, 1 kilowatthour (kWh) listrik bisa digunakan untuk menempuh jarak 8,5 kilometer.
Sementara itu, 1 liter bensin dapat menempuh jarak 10 kilometer. Apabila dijabarkan, 1 liter bensin setara dengan 1,2 sampai 1,3 kwH.
Dengan harga listrik di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang dibanderol seharga Rp 2.500 per kWh, maka pengendara mobil listrik hanya perlu mengeluarkan uang Rp 3.000 untuk menempuh jarak 10 kilometer.
Biaya ini jauh lebih murah dibandingkan penggunaan mobil berbahan bakar bensin.
Sebab, berdasarkan informasi dari laman resmi Pertamina, harga Pertamax di DKI Jakarta yakni Rp 12.800 per liter, Pertamax Turbo Rp 14.850, Dexlite Rp 16.150, Pertamina Dex Rp 16.850, dan Pertalite Rp 10.000 per liter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.