JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku penganiayaan di Pesanggrahan berinisial MDS ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Selatan.
MDS jadi tersangka usai terbukti melakukan penganiayaan terhadap CDS di Komplek Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).
"Tersangka MDS telah ditahan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes (Pol) Ade Ary Syam kepada awak media (22/2/2023).
"Tersangka bakal didakwa dengan Pasal 351 KUHP," lanjut Ade Ary.
Polisi juga mengamankan sebuah mobil Jeep Rubicon yang dikendarai pelaku.
Baca juga: Seorang Pria Dianiaya di Pesanggrahan hingga Tersungkur, Dilerai Orangtua Temannya
Sebagai informasi, CDS yang belakangan diketahui bernama David mendapat tindak penganiayaan dari pelaku berinisial MDS.
Berdasarkan keterangan Ade Ary, David dianiaya oleh MDS di depan rumah temannya, MR, di Komplek Grand Permata Cluster Boulevard.
"MDS mendatangi rumah MR di Komplek Grand Permata setelah mendapat kabar bahwa korban sedang bermain di sana. MDS awalnya hanya meminta klarifikasi kepada korban soal laporan yang didapat dari saudari A," ungkap Ade Ary.
"Namun klarifikasi tersebut berujung pada perdebatan dan MDS akhirnya menganiaya korban di depan rumah MR," sambung Ade Ary.
Baca juga: Pria yang Dianiaya di Pesanggrahan Merupakan Anak Pengurus GP Ansor
David yang mendapat tindak penganiayaan dari pelaku akhirnya tersungkur di depan rumah MR.
Melihat korban dalam keadaan tidak berdaya, orang tua MR yang kebetulan berada di dalam rumah mencoba melerai keributan tersebut.
"Mendengar keributan di depan rumahnya dan melihat CDS (David) tergeletak di dekat pelaku, orang tua MR langsung mendatangi dan melerai. Selanjutnya mereka membawa korban ke RS Medika Permata Hijau," pungkas dia.
Sementara itu, Ketua GP Ansor DKI Jakarta M Ainul Yaqin mengatakan, David adalah anak dari salah satu koleganya.
David diketahui merupakan anak dari tim Cyber PP GP Ansor.
"Anaknya Sahabat Jhonatan, Pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor," kata Ainul saat dihubungi.
"Beliau saat ini menjabat sebagai tim Cyber PP GP Ansor," lanjut dia.
Lebih lanjut, Ainul berharap pihak kepolisian bisa menyelesaikan kasus ini dengan sebaik-baiknya. Sebab kasus ini sudah merebak di jagat maya.
"Info kejadian pengeroyokan ini telah viral di kalangan Nahdliyin. Di media sosial Twitter, khususnya banyak yang mendorong polisi untuk menangani kasus ini dengan seadil-adilnya. Dan untuk itu Banser NU akan senantiasa mengawal kasus ini hingga tuntas," tutup Ainul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.