Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diimbau Tak Langsung Konsumsi Air Bersih dari WTP Waduk Pluit untuk Diminum

Kompas.com - 01/03/2023, 13:21 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengelolaan Air Waduk Pluit meminta masyarakat tidak mengonsumsi langsung air bersih yang mereka produksi tanpa diolah.

Imbauan tersebut disampaikan pihak WTP Waduk Pluit karena masih banyak masyarakat yang belum bisa membedakan air minum dan air bersih.

"Oh iya (imbau jangan untuk dikonsumsi ). Karena, standar kita memang air bersih. Jadi ini untuk menghindari miss di masyarakat," tegas Marketing Manager WTP Waduk Pluit, Saiful Arif kepada Kompas.com, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Normalisasi Sungai Ciliwung Dipastikan Berlanjut, Pakar: Heru Punya Pengalaman Saat Benahi Taman Waduk Pluit

Arif memastikan, dalam mengelola air, WTP Waduk Pluit menerapkan standardisasi dari Kementerian Kesehatan.

Terlebih, hal tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan.

"Standar Permenkes ada 2, ada air minum dan ada air bersih. Air bersih itu, TDS (Total Dissolved Solids)-nya 1.000, kalau air minum TDS-nya 500," kata Arif menjelaskan.

Sumber air yang mereka kelola berasal dari Waduk Pluit dengan kondisi air yang cukup jauh dari dasar waduk.

"Iya, memang dari Waduk Pluit, tapi pompa intek kita, 1,4 kilometer dari sini, dekat Waduk Jokowi. Nah, itu untuk ambil airnya. Karena memang di situ ketinggian level airnya lumayan agak tinggi," ungkap Arif.

Baca juga: Pria Berseragam TNI Pukul dan Tendang Pria di Toko Buah Kawasan Leuwinanggung Depok

Sejauh ini, Arif mengatakan suplai, WTP Waduk Pluit hanya menyuplai ke wilayah yang masuk entitas PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

"Kita hanya suplai kebutuhan, terutama industri, kapal-kapal yang di Sunda Kelapa atau di Tanjung Priok atau Muara Baru, Muara Angke," ucap Arif.

"Karena memang di sini kita fungsinya, kita produksi air bersih untuk entitas Jakpro, sebagai back up dari PDAM apabila terjadi permasalahan suplai ke masyarakat yang kurang sesuai," imbuh dia.

Selain pelabuhan, Arif berujar, WTP Waduk Pluit juga menyuplai ke sekolah, tempat ibadah, hingga apartemen wilayah sekitar.

Catatan redaksi: Berita ini sebelumnya berjudul "Masyarakat Diimbau Tak Konsumsi Air Bersih dari WTP Waduk Pluit karena Bukan Air Minum". Berita tersebut kurang tepat karena terdapat miskomunikasi dengan narasumber. 

Kompas.com telah membuat berita klarifikasi dengan judul "Air Bersih WTP Waduk Pluit Bisa Dikonsumsi, tapi Harus Dimasak Dahulu".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com