Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekaman CCTV Ungkap Detik-detik Mobil Pengangkut Pasir dan Batu Masuk ke TKP Jasad Wanita Dicor

Kompas.com - 01/03/2023, 13:07 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan detik-detik rekaman mobil material pengangkut pasir dan batu split masuk ke rumah yang menjadi lokasi dua wanita tewas dan dicor di Bekasi Utara, beredar di berbagai media sosial.

Dalam video yang diterima Kompas.com, rekaman itu berdurasi 1 menit 53 detik. Tampak jelas mobil bak terbuka itu datang dan langsung masuk ke dalam gang.

Mobil bak terbuka itu masuk ke dalam gang dengan cara memundurkan kendaraannya hingga ke rumah kontrakan P di wilayah Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara.

Sementara di depan kontrakan P, terlihat ada pria berbadan gempal mengenakan jas hujan berwarna biru, mengarahkan mobil bak terbuka itu agar mundur secara lurus.

Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Korban Pembunuhan yang Dicor di Bekasi Utara

Satu unit sepeda motor juga terlihat terparkir tepat di depan rumah kontrakan P.

Masih dalam video tersebut, mobil bak terbuka berwarna hitam dan berstiker kuning pada bagian kap depan itu pun berhasil masuk ke garasi rumah kontrakan P.

Terlihat, mobil bak terbuka itu juga mengangkut pasir, batu split, dan sekop besar. Pasir, batu split, dan sisa satu sak semen masih tersisa di lokasi

Sementara itu di halaman rumah, ada sisa adukan semen dan batu split yang kondisinya hampir sama dengan cor yang berisi jasad korban.

Diduga, sisa adukan semen yang ada di luar merupakan bahan yang juga digunakan oleh terduga pelaku untuk mengecor korbannya.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Metro Bekasi Kombes Hengki memastikan dua orang wanita yang menjadi korban pembunuhan di wilayah Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara ditutup dengan cara dicor.

Baca juga: Pemakaman Korban Pembunuhan yang Dicor di Bekasi, Sang Suami Tak Henti Menangis, Wajahnya Pucat

"Sudah kami temukan, dua orang (jasad) perempuan, sudah kami saksikan bersama, sudah naik ke ambulans," ujar Hengki, kepada wartawan, Selasa (28/2/2023).

Hengki menyebut, tubuh korban ditumpuk menjadi satu dan dicor tepat di bawah tangga rumah kontrakan yang menjadi tkp.

"Itu dicor, memang ubin lama di bawah tangga, corannya masih basah. Kemudian ditumpuk lagi dengan kerikil," jelas dia.

Terkait motif dan bagaimana korban bisa dibunuh, lanjut Hengki, pihaknya memilih untuk menyerahkan proses lebih lanjut ke pihak RS Polri Kramatjati.

"Kami masih menyelidiki dan proses pendalaman. Kami proses lidik dan sidik. Nanti siapa pelakunya, akan kami dapatkan (identitasnya), apa motifnya, masih dalam tahap proses," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com