Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Mesin Rusak, Rumah Pompa Waduk Pluit Kewalahan Saat Dapat Air Kiriman Bareng Hujan Lebat

Kompas.com - 01/03/2023, 16:49 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga dari 10 mesin pompa air yang ada di Rumah Pompa Waduk Pluit dalam kondisi rusak.

Sebagai informasi, Waduk Pluit diperkirakan mampu menampung volume air sekitar 3 juta meter kubik. Infrastruktur ini dilengkapi dengan 10 pompa berkapasitas 49 meter kubik per detik.

Selain itu, rumah pompa Waduk Pluit dilengkapi dengan Tanggul National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).

Saat ini, tiga mesin pompa yang rusak tersebut tak memengaruhi kinerja tujuh mesin lainnya untuk mengantisipasi potensi banjir akibat curah hujan tinggi di Ibu Kota.

"Kalau untuk kondisi curah hujan untuk DKI, kemungkinan masih mampu," kata petugas Rumah Pompa Waduk Pluit, Muji, saat ditemui Kompas.com, Rabu (1/1/2023).

Namun, Muji tak memungkiri bahwa sesekali Rumah Pompa Waduk Pluit kewalahan saat menghadapi air kiriman dan hujan dengan intensitas tinggi secara bersamaan.

Baca juga: Jakarta Utara Punya Rumah Pompa Waduk Pluit, Ini Fungsinya

"Kadang kan yang tidak terbendung ini (air) kiriman, kiriman belum selesai, Jakarta terkena curah hujan yang tinggi. Yang bikin kewalahan itu," ucap Muji.

Lebih lanjut Muji memastikan bahwa tiga mesin pompa mengalami kerusakan itu sedang dalam masa perbaikan.

Sebagai informasi, kerusakan tiga mesin pompa di Rumah Pompa Waduk Pluit terjadi saat ketinggian air mencapai 50 sentimeter beberapa hari lalu.

"Kalau untuk saat ini memang ada perbaikan di pompa yang tengah. Jadi operasi untuk saat ini hanya 7 unit. Jadi, yang 3 ini lagi ada perbaikan," kata Muji.

Baca juga: 3 Rumah Pompa Waduk Pluit Rusak karena Sedot Banjir yang Bercampur Sampah

Selain faktor usia pemakaian, kerusakan pompa air di Rumah Pompa Waduk Pluit juga disebabkan oleh korosi dari air laut dan sampah.

"Selain pemakaian, ya kondisi air, karena kita berhadapan langsung sama air laut ada korosi air asin. Yang kedua, ya sampah itu utama. Karena pompa itu kan kerusakan paling banyak dari sampah," ungkap Muji, yang sudah bekerja 10 tahun terakhir di Rumah Pompa Waduk Pluit.

Oleh karena itu, Muji mengimbau masyarakat agar tidak membuant sampah ke bantaran dan atau dalam sungai di Jakarta.

"Karena, mau bagaimana lagi? Masyarakat kesadaran untuk tidak membuang sampah di kali (sungai) masih susah. Masalahnya itu saja," ujar Muji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com