JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah warga Tanah Merah berusia 11 tahun, Riandika, sampai sekarang masih hilang sejak peristiwa kebakaran hebat di Depo Pertamina, Plumpang, Koja, Jumat (3/3/2023) malam.
Kertas berisi informasi orang hilang atas nama Riandika tersebar di beberapa sudut tembok rumah-rumah warga.
Widi (37) warga setempat sekaligus tetangga mengatakan, Riandika bersama keluarganya saat itu tengah menyelamatkan diri menggunakan sepeda motor.
Namun, arah penyelamatan diri mereka ternyata terpisah dengan warga lainnya.
Baca juga: Sejarah Kelam Depo Pertamina Plumpang, Pernah Jadi Target Peledakan Kelompok Teroris
"Dia menyelamatkan diri berpisah sama warga sini, karena kondisinya itu pada panik. Nah kalau mereka larinya lewat gang samping yang deket tembok Depo Pertamina," ujar Widi kepada Kompas.com, Senin.
Setelah itu, kata Widi, mereka terkena kobaran api dari Depo Pertamina. Orangtua Riandika, yaitu Demmo dan Lies, serta kakaknya bernama Ali mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit.
Tak hanya itu, saudara dari Riandika bernama Sirin dan Mamik pun turut menjadi korban.
"Ada enam orang yang jadi korban, satu keluarga. Kalau anaknya Demmo (Riandika) ada yang ngomong dia itu loncat. Kalau kondisi bapak ibunya Riandika kritis, tapi yang ibunya sudah dioperasi," kata Widi.
Sementara itu, Widi mengatakan, kondisi dan keberadaan Riandika hingga kini belum diketahui.
Baca juga: Kala Endang Temukan Jenazah Mertua Tertimbun Puing Usai Kebakaran Depo Pertamina Plumpang...
"Riandika saja yang belum ketemu, cuma memang simpang siur informasinya, katanya ada sama temannya, cuma tadi ada informasi ada di rumah sakit," ujar Widi.
"Warga sudah banyak yang pergi ke rumah sakit, sudah mengecek ke sana tapi nihil," tambah dia.
Sebagai informasi, kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api pertama kali dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.
Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan bahwa berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM tersebut meledak karena tersambar petir.
Baca juga: Ditanya Nasib Warga Dekat Depo Pertamina Plumpang, Heru Budi: Ikut Kebijakan Pemerintah Pusat
"Kalau info yang diterima itu kesamber petir," ujar Wahid saat dikonfirmasi, Jumat malam. Setelah itu, api pun dengan cepat membesar karena dipicu karena banyaknya BBM di area Depo Pertamina.
Hembusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga pemukiman warga.
Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.
Kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam. Pemadaman dinyatakan selesai pada Sabtu dini hari pukul 02.19 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.