"Pekerja yang punya rumah nempatin (rumah), terus dikontrakin (orang-orang yang digerebek), dia pindah ke Garut. Baru masuk orang-orang itu. Kami enggak tahu (seramai) itu karena mereka enggak ada laporan," kata Eni.
Penggerebekan oleh anggota polisi
Eni mengungkapkan, penggerebekan rumah mewah itu terjadi pada Selasa (4/4/2023) pagi.
Ia mendengar kabar bahwa penggerebekan berkaitan dengan narkoba dan penipuan.
"Info awal dari omongan orang-orang katanya itu narkoba. Pas penangkapan berakhir, kami dapat info kalau itu soal penipuan. Cuma enggak tau penipuan apa," terang Eni.
Sebelum penggerebekan terjadi, ada beberapa orang mencurigakan berdiri di depan kediamannya.
Ia mengira, mereka adalah debt collector karena mereka terlihat seperti orang-orang yang sedang melakukan pemantauan.
Tidak lama, Eni melihat ada orang datang dan menelepon seseorang. Ia mendengar orang itu berkata, "Bang, anggota sudah bisa masuk."
Tidak lama setelah laki-laki itu menutup telepon, ada banyak mobil langsung memasuki gang rumah Eni.
"Mobil yang ketiga datang isinya ternyata rombongan Bareskrim. Mereka turun, terus pakai las punya tukang buat motong gembok pagar rumah mewah itu," tambah Eni.
Setelah pagar berhasil dibuka paksa, penyerbuan oleh anggota polisi berlangsung.
Beberapa saat kemudian, mereka membawa keluar sekitar 20 orang yang terlihat seperti warga negara asing.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial tentang penggerebekan yang terjadi di Jalan Selat Batam, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Dalam video itu, tampak beberapa anggota polisi membawa keluar beberapa orang dari rumah itu.
Orang-orang tersebut menundukkan kepala saat berjalan keluar sambil diiringi anggota polisi.