"Yang baru-baru terjadi itu ada di beberapa tempat. Yang di Cengkareng, di Jembatan Tiga, di pluit itu hampir setiap hari sebenarnya ada. Cuma karena tidak terekspose saja," ujar Agung kepada Kompas.com.
Baca juga: Direktur KPK Jadi Korban Pungli Lurah di Medan, Pemkot: Kami Coba Telusuri
Bagi agung, kasus pungli hingga pemalakan terhadap para sopir angkutan barang di Jakarta, merupakan permasalahan klasik yang tak kunjung terselesaikan selama bertahun-tahun.
Agung pun mengaku tak heran jika pemalakan oleh pelaku pungli masih marak terjadi meski sebelumnya sempat diberantas kepolisian pada 2021 silam, usai menjadi sorotan Presiden Joko Widodo.
Kondisi itu, lanjut Agung, disebabkan oleh tidak adanya upaya pencegahan yang masif di gencarkan oleh aparat penegak hukum.
"Saya sendiri juga enggak heran kalau misalkan sebelumnya sudah ada atensi Presiden, sudah ada beberapa langkah yang diambil aparat negara, yakni melakukan upaya penindakan, tidak cukup juga untuk menyelesaikannya," ungkap Agung.
Bagi Agung, diperlukan keseriusan dari aparat penegak hukum untuk melakukan upaya pencegahan terhadap aksi pemalakan dan pungli. Sehingga tidak sekadar penindakan terhadap peristiwa yang sudah terjadi.
"Jadi bukan cuma tindakan, tetapi upaya yang dilakukan itu harus juga dalam bentuk pencegahan. Sampai saat ini, itu belum dilakukan secara masif oleh pihak aparat pemerintah dan penegakan hukum, khususnya kepolisian," ungkap Agung.
Sempat disoroti Jokowi
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mendapat laporan mengenai pungli yang kerap terjadi di kawasan pelabuhan Tanjung Priok dari para sopir truk kontainer, saat berkunjung ke kawasan bisnis tersebut, Kamis (10/6/2021).
Mulanya Jokowi bertanya kepada para sopir truk tentang persoalan-persoalan yang ada di kawasan terminal. Sebab, ia mendapat informasi di media sosial soal maraknya aksi pungli.
Para pengemudi lantas mengeluhkan soal aksi pemalakan, penodongan hingga pembegalan yang mereka hadapi.
Usai mendengar keluhan itu, Jokowi pun langsung menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca juga: Populasi Sopir Truk Semakin Langka, Minim Regenerasi
Di hadapan para pengemudi truk kontainer, Jokowi meminta Kapolri menindak kriminalitas yang ada di kawasan Terminal Pelabuhan Tanjung Priok.
"Pak Kapolri, selamat pagi. Ini saya di Tanjung Priok, ada keluhan, banyak keluhan dari para driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar, pungli, di (Terminal) Fortune, di NPCT One, kemudian di Depo Dwipa, pertama itu," kata Jokowi.
"Yang kedua juga kalau pas macet, itu banyak driver-driver yang dipalak sama preman-preman. Ini tolong bisa diselesaikan, itu saja," tutur dia.
Kapolri Sigit pun menyanggupi permintaan Jokowi untuk memberantas pelaku-pelaku premanisme kepada para sopir. "Siap laksanakan Bapak," jawab Sigit di ujung telepon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.