Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPKP Klaim KRL Masih Memadai, Warga: Mungkin Bukan Pengguna, Mending Coba Dulu Seminggu...

Kompas.com - 08/04/2023, 05:00 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna kereta rel listrik (KRL) bernama Vino Velrahga (23) mengatakan, gerbong-gerbong KRL dewasa ini sudah tidak mencukupi untuk mengangkut ribuan penumpang.

"Menurut saya, kami sebagai penumpang KRL itu layaknya ikan pepes kalau naik di jam-jam sibuk. Jadi perlu, lah, menambah rangkaian gerbong," ujar Vino kepada Kompas.com, Jumat (7/4/2023).

Hal itu dirasakan bukan hanya sehari atau dua hari saja. Vino mengaku selalu merasakan hal serupa tiap kali menaiki KRL di jam berangkat maupun pulang kerja.

Baca juga: Protes KRL Disebut Masih Memadai, Penumpang: Penuh Terus, Apalagi Transit di Manggarai...

Dia pun merasa janggal dengan hasil review Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menyebut jumlah armada KRL milik PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) masih memadai.

Oleh karena itu, ia menilai para pejabat di BPKP seharusnya menjadi pengguna KRL lebih dulu sebelum membuat pernyataan di hadapan publik.

"Mungkin beliau bukan pengguna KRL secara daily, jadi tidak benar-benar bisa merasakan secara langsung kesulitan kami para penumpang kereta. Jadi, mending coba dulu seminggu, Pak, Bu," beber dia.

Penumpang KRL lainnya, Lavanya Firli (21) turut menyepakati pernyataan yang diutarakan Vino.

Baca juga: BPKP Sebut KRL Masih Memadai Tampung Penumpang, Warga: Coba Rasakan Naik pada Jam Sibuk!

Firli merasa PT KCI harus melakukan penambahan jumlah armada agar penumpang tidak menumpuk, terutama di stasiun-stasiun transit.

Jangan karena biaya KRL murah, menjadi alasan bagi PT KCI atau stakeholder lainnya mengurungkan niat menambah gerbong kereta.

Wanita yang sehari-harinya menaiki KRL relasi Rawa Buntu - Tanah Abang itu merasa memang tidak ada perubahan yang drastis dari PT KCI.

"Jangan hanya peningkatan dalam soal pelayanan. Gerbong kereta juga perlu. Masa tidak ada data yang menunjukkan kepadatan penumpang tiap harinya," kata Firli.

Dari data tersebut, seharusnya para pihak yang berkepentingan tahu bahwa pengguna KRL acap kali merasa tidak nyaman ketika menggunakan transportasi publik.

Baca juga: BPKP, Penumpang Menumpuk di Dalam KRL, Stasiun Manggarai Padat, Memadai Apanya?

"Masa tiap tahun memiliki problem yang sama yakni penumpang berdesakan saat rush hour, tapi tidak coba dibenahi. Aneh kan?" imbuh dia.

Sebagai informasi, BPKP mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil review-nya, jumlah armada yang dimiliki PT KCI/KAI Commuter masih memadai untuk menampung penumpang KRL.

Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Septian Hario Seto saat konferensi pers di kantornya, Kamis (6/4/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com