Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2023, 20:12 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kode batang (barcode) quick response code indonesian standard (QRIS) palsu yang ditempel di kotak amal tidak hanya ditemukan di Masjid Agung Al-Azhar.

Puluhan QRIS palsu juga tertempel di Masjid Nurul Iman yang terletak di lantai 7 Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Benar, ada QRIS palsu yang tertempel di Masjid ini. Kira-kira ada 20 barcode QRIS palsu yang dipasang terduga pelaku," ujar Sekretaris DKM Masjid Nurul Iman Habibi Katin saat dikonfirmasi, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Marak Barcode Palsu, Polisi Imbau Warga Tak Sembarang Amal lewat QRIS di Masjid

Habibi mengungkap, pihak DKM awalnya tak menyadari soal keberadaan barcode QRIS palsu.

DKM Masjid Nurul Iman bahkan membutuhkan waktu empat hari untuk menyadari keberadaan pemasangan barcode palsu di area masjid.

"Terduga pelaku memasang barcode QRIS palsu pada Kamis (6/4/2023) sekira pukul 10.30 WIB dan kami baru menyadarinya pada Minggu (9/4/2023) sekira pukul 11.00 WIB," ungkap Habibi.

Habibi bercerita, pihak DKM baru menyadari ketika melihat adanya keanehan di beberapa sudut masjid.

QRIS asing itu tertempel di kotak amal, tiang masjid, dan dinding masjid.

Baca juga: Polisi Selidiki Penipuan Modus QRIS Amal Palsu di 3 Masjid Kawasan Jaksel

Setelah menyadari keanehan tersebut, DKM Masjid Nurul Iman langsung mengecek rekaman CCTV.

"Biasanya kotak infak itu nggak ada stiker QRIS, terutama pada kotak infak bagian luar. Ada juga stiker QRIS asing di beberapa titik. Curiga dengan hal itu, kami akhirnya mengecek CCTV dan mendapati seorang pria memasang barcode palsu," beber Habibi.

Kendari demikian, Habibi mengaku belum menerima laporan soal jemaah yang terlanjur memberikan infak melalui QRIS.

DKM Masjid Nurul Iman juga berharap pelaku bisa ditemukan dan diringkus agar tak membuat resah masyarakat.

Baca juga: Ini Sosok Pria yang Tempel Stiker QRIS Palsu di Masjid Jaksel, Celingak-celinguk Sebelum Beraksi

"Secara resmi kami belum membuat laporan, kami menunggu arahan dari Polsek Kebayoran Baru atau Polres Metro Jakarta Selatan. Jadi untuk sementara waktu kami mengimbau kepada para jemaah untuk berhati-hati ketika berinfak secara digital," imbuh dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Anaknya Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua Sebut Penjelasan Pihak RS Berputar-putar

Megapolitan
KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Kini Diserahkan ke Polda Metro

Megapolitan
Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang 'Water Mist Generator'

Atasi Polusi Udara, 109 Gedung Tinggi di Jakarta Pasang "Water Mist Generator"

Megapolitan
Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Kekeringan di Tangsel Meluas, 4 Kelurahan Krisis Air Bersih

Megapolitan
Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Sering Lecehkan Anak-anak

Megapolitan
Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Pemprov DKI Sanksi 11 Perusahaan Penyebab Polusi, 4 Disegel Sementara

Megapolitan
Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Pelaku Penusukan Wanita di Dekat Central Park Diperiksa Kejiwaannya

Megapolitan
Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Kebakaran di Pemukiman Padat Penduduk Menteng Diduga Akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Polisi Akan Padukan Keterangan Saksi Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia dengan Hasil Digital Forensik

Megapolitan
Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Cerita Staf TU di SMAN 6 Jakarta Padamkan Api Bersama Almarhum Cecep

Megapolitan
Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Orangtua: Anak Saya Kejang dan Henti Jantung

Megapolitan
2 Pembacok Pasutri di Warakas Terancam 5 Tahun Penjara

2 Pembacok Pasutri di Warakas Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Sebut Suami Korban Pembunuhan di Tanjung Duren Dapat Sinyal SOS

Polisi Sebut Suami Korban Pembunuhan di Tanjung Duren Dapat Sinyal SOS

Megapolitan
Transjakarta Operasikan Rute Cawang-Stasiun Halim, Terintegrasi dengan Kereta Cepat

Transjakarta Operasikan Rute Cawang-Stasiun Halim, Terintegrasi dengan Kereta Cepat

Megapolitan
Tolak 'Social Commerce', Pedagang di Pasar Asemka Curhat ke Mendag Zulhas soal Pendapatan Turun Drastis

Tolak "Social Commerce", Pedagang di Pasar Asemka Curhat ke Mendag Zulhas soal Pendapatan Turun Drastis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com