JAKARTA, KOMPAS.com - Kode batang (barcode) quick response code indonesian standard (QRIS) palsu yang ditempel di kotak amal tidak hanya ditemukan di Masjid Agung Al-Azhar.
Puluhan QRIS palsu juga tertempel di Masjid Nurul Iman yang terletak di lantai 7 Blok M Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Benar, ada QRIS palsu yang tertempel di Masjid ini. Kira-kira ada 20 barcode QRIS palsu yang dipasang terduga pelaku," ujar Sekretaris DKM Masjid Nurul Iman Habibi Katin saat dikonfirmasi, Senin (10/4/2023).
Baca juga: Marak Barcode Palsu, Polisi Imbau Warga Tak Sembarang Amal lewat QRIS di Masjid
Habibi mengungkap, pihak DKM awalnya tak menyadari soal keberadaan barcode QRIS palsu.
DKM Masjid Nurul Iman bahkan membutuhkan waktu empat hari untuk menyadari keberadaan pemasangan barcode palsu di area masjid.
"Terduga pelaku memasang barcode QRIS palsu pada Kamis (6/4/2023) sekira pukul 10.30 WIB dan kami baru menyadarinya pada Minggu (9/4/2023) sekira pukul 11.00 WIB," ungkap Habibi.
Habibi bercerita, pihak DKM baru menyadari ketika melihat adanya keanehan di beberapa sudut masjid.
QRIS asing itu tertempel di kotak amal, tiang masjid, dan dinding masjid.
Baca juga: Polisi Selidiki Penipuan Modus QRIS Amal Palsu di 3 Masjid Kawasan Jaksel
Setelah menyadari keanehan tersebut, DKM Masjid Nurul Iman langsung mengecek rekaman CCTV.
"Biasanya kotak infak itu nggak ada stiker QRIS, terutama pada kotak infak bagian luar. Ada juga stiker QRIS asing di beberapa titik. Curiga dengan hal itu, kami akhirnya mengecek CCTV dan mendapati seorang pria memasang barcode palsu," beber Habibi.
Kendari demikian, Habibi mengaku belum menerima laporan soal jemaah yang terlanjur memberikan infak melalui QRIS.
DKM Masjid Nurul Iman juga berharap pelaku bisa ditemukan dan diringkus agar tak membuat resah masyarakat.
Baca juga: Ini Sosok Pria yang Tempel Stiker QRIS Palsu di Masjid Jaksel, Celingak-celinguk Sebelum Beraksi
"Secara resmi kami belum membuat laporan, kami menunggu arahan dari Polsek Kebayoran Baru atau Polres Metro Jakarta Selatan. Jadi untuk sementara waktu kami mengimbau kepada para jemaah untuk berhati-hati ketika berinfak secara digital," imbuh dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.