Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub Ungkap Asal-usul Kebijakan Bongkar Jalur Sepeda dan Trotoar di Pasar Santa

Kompas.com - 17/04/2023, 18:31 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan alasan membongkar jalur sepeda dan trotoar di persimpangan Pasar Santa, Kebayoran Baru, Jakarta Selaran. 

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, upaya itu dilakukan untuk mengurangi kemacetan setelah adanya penutupan putaran balik atau u-turn.

"Itu (pembongkaran jalur sepeda dan trotoar) dilakukan agar distribusi kendaraan dapat berjalan lebih baik, seiring dengan semakin tingginya kemacetan di area tersebut," ujar Syafrin dalam keterangannya, Senin (17/4/2023).

Syafrin mengatakan, kemacetan terjadi karena volume kendaraan meningkat setelah ada pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Masyarakat disebut semakin banyak beraktivitas di luar rumah. 

Baca juga: Jalur Sepeda dan Trotoar di Pasar Santa Dihapus, Polda Metro: Untuk Atasi Bottleneck

"Kami upayakan berbagai langkah cepat yang dibarengi evaluasi, sehingga kebijakan efektif dan tepat sasaran," ucap Syafrin.

Penghilangan jalur sepeda dan trotoar dengan diganti jalan raya itu merupakan hasil evaluasi uji coba rekayasa lalu lintas atau penutupan putaran balik Simpang Santa pada 6-12 April 2023.

"Setelah melalui kajian bersama Satuan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, diputuskan untuk membuka ruas jalan idle atau jalan yang tidak dipakai untuk kendaraan melintas sebagai akses kendaraan," ucap Syafrin.

"Kemudian Dinas Bina Marga DKI melakukan penyesuaian pada trotoar dengan melakukan pemasangan ramp sehingga jalan idle tersebut dapat dilintasi kendaraan. Langkah ini diambil sebagai salah satu upaya untuk mengurai kemacetan," sambung Syafrin.

Baca juga: Simpang Santa Macet Parah Imbas U-turn Ditutup, dari Jalan Wijaya ke Tendean Butuh Waktu 2,5 Jam

Sebelumnya, pembuatan jalan raya dengan menghilangkan jalur sepeda dan trotoar di persimpangan Pasar Santa, Jakarta Selatan, menjadi sorotan masyarakat.

Sebuah foto komplikasi antara sebelum dan sesudah adanya perubahan itu diunggah oleh penggunaan Twitter @adriansyahyasin.

"Yak sudah dimulai guys ruang kota Jakarta yang sebelumnya buat pejalan kaki dikembalikan jadi buat mobil. Pulau jalan yang dulunya trotoar di perempatan Santa/Tendean dibongkar dan kembali jadi jalan dengan dalih “macet”. Jadi bubar ini complete street?" demikian tulisan dalam akun twitter itu.

Baca juga: Pengendara Motor Akhirnya Terobos Pembatas yang Tutup U-turn Simpang Santa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Duka Darmiyati, Anak Pamit Beli Kopi lalu Ditemukan Tewas Dalam Toren Tetangga 2 Hari Setelahnya

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Pengedar Narkoba di Koja Pindah-pindah Kontrakan untuk Menghilangkan Jejak dari Polisi

Megapolitan
DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

DPC Gerindra Tunggu Instruksi DPD soal Calon Wali Kota Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Perempuan Tewas Terlindas Truk Trailer di Clincing, Sopir Truk Kabur

Megapolitan
Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Keluarga di Pondok Aren Gunakan Air buat Sikat Gigi dan Wudu dari Toren yang Berisi Mayat

Megapolitan
Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Heru Budi: Tinggal Menghitung Bulan, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Megapolitan
Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Saat Bintang Empat Prabowo Pemberian Jokowi Digugat, Dinilai Langgar UU dan Sarat Konflik Kepentingan

Megapolitan
Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Tabrakan Beruntun di Jalan Yos Sudarso, Pengendara Mobil dan Motor Luka-luka

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Dalam 5 Bulan, 20 Warga Kota Bekasi Meninggal karena DBD

Megapolitan
Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Petugas Tertibkan Stiker Kampanye Bakal Calon Wali Kota Bogor yang Tertempel di Angkot

Megapolitan
APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

APK Kandidat Cawalkot Bogor Dicopot karena Belum Masa Kampanye, Termasuk Milik Petahana

Megapolitan
Polisi Buru 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba yang Kabur Saat Digeruduk Warga di Koja

Polisi Buru 2 Pelaku Penyalahgunaan Narkoba yang Kabur Saat Digeruduk Warga di Koja

Megapolitan
Hari Ini, Sidang Perdana Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel

Hari Ini, Sidang Perdana Panca Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Digelar di PN Jaksel

Megapolitan
Tak Terima Lingkungannya Jadi Tempat Jual Beli Narkoba, 3 Warga Koja Geruduk Kontrakan Pengedar Sabu

Tak Terima Lingkungannya Jadi Tempat Jual Beli Narkoba, 3 Warga Koja Geruduk Kontrakan Pengedar Sabu

Megapolitan
Warga Bantu Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak yang Dianggap Meresahkan

Warga Bantu Polisi Tangkap Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak yang Dianggap Meresahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com