JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang sopir bernama Bagaskoro (25) mengeluhkan penutupan putaran balik (u-turn) di kawasan Pasar Santa, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023).
Ia menyebutkan, penutupan u-turn yang dilakukan berbarengan dengan penghapusan jalur sepeda dan trotoar itu tidak lantas mengurai kemacetan begitu saja.
Kemacetan justru semakin parah dan pengendara menghabiskan lebih banyak waktu di perjalanan.
"Hampir 2,5 jam (terjebak macet). Padahal, saya mau ke Tendean doang ini, tetapi terjebak macet di sini," ujar Bagaskoro saat ditemui di roda empat yang dikemudikannya di Jalan Suryo arah Tendean.
Suryo mengaku, dirinya melintas dari arah Mampang Prapatan.
Baca juga: Simpang Santa Macet Parah, Warga: Selama Enam Tahun, Ini Paling Macet!
Sebelum simpang Pasar Santa ditutup dengan pembatas beton, dirinya mengaku dapat dengan mudah memutarbalikkan mobilnya di u-turn yang tersedia pada simpang tersebut.
Namun, setelah simpang Pasar Santa ditutup total, ia terpaksa memutar hingga ke Senopati dan berujung pada kemacetan yang akhirnya membuang banyak waktunya.
"Sebenarnya sepele, saya cuma mau muter saja. Dulu paling hanya 30 menit dari Mampang ke Tendean, sekarang ya itu bisa 2,5 jam," lanjut Bagaskoro.
Pengemudi roda empat lainnya, Suswanto (60), juga mengeluhkan hal serupa.
Suswanto yang mengemudikan kendaraannya dari Jalan Wijaya diketahui telah menghabiskan waktu selama dua jam hanya untuk menuju Tendean.
"Saya baru lewat sini. Langsung trauma karena macet banget. Saya juga dapat info katanya ada u-turn di Pasar Santa dan seharusnya bisa lewat sana. Jadi bingung juga ini," tutur dia.
Baca juga: Kapolda Metro: Kalau U-Turn Santa Tak Ditutup, Kendaraan Menumpuk dari 3 Arah
Sebagai informasi, penutupan u-turn ini diambil untuk merealisasikan salah satu program strategis Pemprov DKI Jakarta 2023, yakni mengurai kemacetan.
Penutupan u-turn di Pasar Santa ini juga mendapat protes dari koalisi pejalan kaki dan komunitas pesepeda karena menghilangkan jalur sepeda dan trotoar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.