Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syukur dan Semringah Jemaah yang Shalat Id di PP Muhammadiyah meski Sempat Diguyur Hujan

Kompas.com - 21/04/2023, 13:30 WIB
Xena Olivia,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak 1.500 umat muslim melaksanakan shalat id bersama di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya No 62, Jakarta Pusat pada Jumat (21/4/2023).

Meski cuaca mendung sejak pukul 06.00 WIB dan berlanjut pada turunnya hujan pada sekitar 06.50 WIB, jemaah tetap tampak antusias melaksanakan shalat dan mendengarkan ceramah.

Seorang jemaah bernama Nora (48) tampak semringah saat dihampiri Kompas.com. Dia mengaku senang bisa melaksanakan shalat id bersama.

"Luar biasa alhamdulillah. Kita menunjukkan ghirah, semangat umat islam untuk memang perintah Rasul berbondong-bondong penuhilah (beribadah)," ujar Nora.

Baca juga: Saat Jemaah Muhammadiyah Shalat Id di Pendopo Pos Polisi Pondok Kopi Jaktim...

Selain itu, dia juga menganggap hujan sebagai sebuah berkat.

"Kalau hujan justru barokah. Ada doanya. Pasti ada hikmahnya," ujar dia.

Hal serupa dikatakan oleh Niki Muttaqin (43). Dia tidak masalah dengan turunnya hujan saat mendengarkan ceramah.

“Enggak masalah. Ini kan sebuah ujian buat kita,” ujar warga Petojo itu.

“Khotbah ini hukumnya wajib untuk mendengarkan. Walaupun hujan, kita harus tetap mendengarkannya,” lanjut dia.

Niki merasa pelaksanaan shalat id bersama ini berlangsung khusyuk.

Baca juga: Lebaran Pemerintah Beda dengan Muhammadiyah, DPR: Jangan Dibawa ke Ranah Politik

Alhamdulillah, terus lebih ramai dengan keluarga besar saya,” tutur Niki.

Jemaah lain bernama Abdurohim (55) mengaku berbahagia atas turunnya hujan saat mendengarkan ceramah pagi ini.

“Enggak apa-apa (hujan turun). Malah berbahagia, dikasih berkah dari Allah,” kata dia.

Berangkat dari Cideng dari sekitar pukul 06.00 WIB, Abdurohim merasa shalat id bersama itu berjalan sesuai harapan.

Alhamdulillah pelaksanaannya baik dan bagus, sesuai harapan,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

DPW PSI Terima Berkas Pendaftaran Achmad Sajili sebagai Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Megapolitan
Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Protes Iuran Tapera, Karyawan Swasta: Kami Sudah Banyak Potongan!

Megapolitan
Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Pegi Jadi Tersangka, Kakak Kandung Vina: Selidiki Dulu Lebih Lanjut!

Megapolitan
Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Panca Darmansyah Didakwa Pembunuhan Berencana Terhadap 4 Anak Kandungnya

Megapolitan
Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Pencuri Pembatas Jalan di Rawa Badak Terancam Dipenjara 5 Tahun

Megapolitan
'Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise'

"Lebih Baik KPR daripada Gaji Dipotong untuk Tapera, Enggak Budget Wise"

Megapolitan
Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Gaji Bakal Dipotong buat Tapera, Karyawan yang Sudah Punya Rumah Bersuara

Megapolitan
Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Panca Pembunuh 4 Anak Kandung Hadiri Sidang Perdana, Pakai Sandal Jepit dan Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Keberatan Soal Iuran Tapera, Pegawai: Pusing, Gaji Saya Sudah Kebanyakan Potongan

Megapolitan
Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Nestapa Pekerja soal Iuran Tapera : Gaji Ngepas, Pencairan Sulit

Megapolitan
Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Satu Tahun Dagang Sabu, Pria di Koja Terancam 20 Tahun Penjara

Megapolitan
Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Bingung dengan Potongan Gaji untuk Tapera, Pegawai Swasta: Yang Punya Rumah Kena Juga, Enggak?

Megapolitan
Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Ulah Keblinger Pria di Koja, Curi Besi Pembatas Jalan untuk Nafkahi Keluarga Berujung Ditangkap Polisi dan Warga

Megapolitan
Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Kata Karyawan Swasta, Tapera Terasa Membebani yang Bergaji Pas-pasan

Megapolitan
Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: 'Don't Worry'

Soal Wacana Rusun Baru untuk Eks Warga Kampung Bayam, Pemprov DKI: "Don't Worry"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com