Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Pastikan Tak Ada Obat-obatan Berbahaya di Kamar Kos Pria yang Diduga Bunuh Diri di Tanjung Duren

Kompas.com - 04/05/2023, 19:59 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memastikan, tidak ada obat-obatan berbahaya di kamar JHJ (25), pria yang ditemukan tewas bersimbah darah di rumah kos kawasan Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Hal ini diketahui setelah polisi memeriksa kamar korban.

"Di dalam kamarnya tidak kami temukan obat-obat yang mungkin aneh, sekadar obat biasa saja seperti obat pusing, demam," ujar Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren Iptu Tri Baskoro Bintang di Mapolsek Tanjung Duren, Kamis (4/5/2023).

Baca juga: Pria Ditemukan Tewas di Rumah Kos Tanjung Duren, Diduga Bunuh Diri

Bintang menjelaskan, berdasarkan rekaman kamera CCTV, JHJ tampak keluar dari kamarnya di lantai tiga sekitar pukul 04.50 WIB.

Korban yang berada di lantai tiga lalu ke dapur dan kembali ke kamarnya. Tak lama kemudian, JHJ naik ke lantai empat rumah kos sendirian.

Pria yang berstatus pegawai magang di salah satu bank swasta itu kemudian ditemukan tewas dengan kondisi bersimbah darah di area tangga bawah rumah kos.

"Selang beberapa menit terdengarlah suara orang terjatuh. Dari situlah saksi-saksi di TKP menemukan bahwa adanya orang yang meninggal yang diduga bunuh diri sejauh ini," ungkap Bintang.

Baca juga: Pasutri Tewas Ditabrak Mobil di Bekasi, Sang Suami Terpental 2 Meter

Dia memastikan, tak ada luka sayatan pada tubuh JHJ. Menurut Bintang, hanya ada luka bekas terjatuh karena korban jatuh dari lantai empat.

Berdasarkan pemeriksaan, kepala bagian depan korban terbentur dan tangannya patah.

"Hasil penyelidikan dari CCTV di lapangan, tidak ada dugaan terkait dengan kekerasan ataupun dugaan tindak pidana terhadap korban ini," ucap Bintang.

Bintang pun menyatakan, pihaknya masih terus mendalami penyebab kematian JHJ.

"Untuk motifnya saat ini masih pendalaman dari penyidik. Penyidik masih memeriksa saksi-saksi sampai dengan saat ini untuk mengetahui motif lebih dalam lagi," jelas Bintang.

Terkini, jenazah korban berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Namun, keluarga menolak korban diotopsi.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com