Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Klaim PBB Segera Deklarasikan Dukungan ke Prabowo

Kompas.com - 13/05/2023, 20:37 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ahmad Muzani mengeklaim Partai Bulan Bintang (PBB) akan segera mendeklarasikan dukungan kepada ketua umum partainya, Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) tahun 2024.

Muzani menyebut deklarasi itu akan disampaikan dalam waktu dekat.

"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, PBB akan segera deklarasikan dukungannya terhadap Pak Prabowo," ucap Muzani di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu (13/5/2023).

Baca juga: PBB Beri Sinyal Akan Berkoalisi dengan Gerindra dan PKB

Muzani juga mengatakan bahwa Prabowo dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra sudah pernah membahas hal tersebut.

"Pak Prabowo pernah ketemu Yusril, Gerindra pernah ketemu PBB, pembicaraan itu sudah mulai ada," ungkapnya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Afriansyah Noor juga memberikan sinyal akan bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Jadi hari ini saya dapat informasi, PBB, Gerindra, PKB kemungkinan itu koalisi ya. Jelas itu ya," ucap Afriansyah setelah mendaftarkan bacaleg di Gedung KPU, Jakarta, Sabtu (13/5/2023).

Baca juga: Cak Imin atau Airlangga, Siapa Dipilih Prabowo Jadi Cawapres 2024?

Afriansyah menyampaikan, Yusril dan Prabowo juga beberapa kali sudah melakukan pertemuan dan sepakat untuk membangun Indonesia.

"Jadi kemungkinan Pak Yusril juga sudah bicara banyak dengan Pak Prabowo sudah beberapa kali ya. Terakhir di Sumbar, tepatnya di Kabupaten Tanah Datar. Insya Allah, kami akan bersepakat bagaimana membangun Indonesia," ucapnya.

Lebih lanjut, Afriansyah menyebut bahwa Yusril selaku ahli hukum juga kemungkinan akan dibutuhkan oleh presiden terpilih di tahun 2024.

Adapun presiden terpilih yang dimaksudnya adalah Prabowo Subianto.

"Ketum kami ini kan tokoh, negarawan, dan ahli hukum. Ya mungkin nanti dibutuhkan oleh presiden terpilih. Ya tentunya presiden terpilih itu adalah Pak Prabowo Subianto. Itu sudah konkret ya. Saya ngomong di depan Pak Ketum. Tinggal nyari wapresnya siapa," kata Afriansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com