Jaun memang sudah dari lahir tinggal di sana. Namun, bukan berarti aksi tawuran tidak membuatnya resah dan gelisah.
"Resah dan gelisah karena enggak nyaman. Lagi ngobrol sama tetangga, tiba-tiba yang tawuran," ucap dia.
Dia menuturkan, para pelaku dalam aksi tawuran kerap membawa senjata tajam (sajam) berupa celurit dan pedang.
Inilah yang membuat warga setempat resah. Sebab, mereka berpotensi menjadi korban salah sasaran.
"Ya warga, termasuk saya, kalau lagi ngobrol-ngobrol di luar lalu ada yang tawuran bawa sajam, langsung pada kocar-kacir kabur," ujar Jaun.
Sebagian besar orang lebih mengenal Jalan Bekasi Timur IV sebagai Gang Mayong.
Mayong sebenarnya merupakan nama salah satu gang di RW 07, dekat Jalan Bekasi Timur IV.
Tawuran sering terjadi di jalanan itu antara warga Gang Mayong dari RW 07 dan warga dari RW 08. Karena itu, kawasan tersebut sering dilabeli Gang Mayong.
Tawuran besar terbaru terjadi pada 20-21 Mei lalu. Tawuran pertama terjadi pada Sabtu sekitar pukul 15.45 WIB. Pemuda RW 07 disebut menyerang pemuda RW 08.
Dua orang mengalami luka serius akibat disabet senjata tajam sehingga harus dirawat intensif di Rumah Sakit Persahabatan.
Kemudian, tawuran berlanjut pada Minggu pukul 16.00 WIB. Aksi tersebut menyebabkan terbakarnya kendaraan roda dua dan sangkar burung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.