JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Pademangan akan memeriksa DNA mayat pria tanpa identitas yang diduga jadi korban kebakaran di Pademangan, Jakarta Utara.
Kemudian, pemeriksaan DNA akan dihubungkan dengan pihak yang mengaku kehilangan anggota keluarga dalam musibah kebakaran tersebut.
"Ada salah satu keluarga yang kehilangan satu anggota keluarganya. Waktu kami tunjukkan, posisi mayat ini sudah terendam oleh air, dari keluarga yang merasa hilang ini, belum bisa memastikan," ujar Kanit Reskrim Polsek Pademangan, Iptu Gede Gustiana kepada Kompas.com, Senin (12/6/2023).
"Saat ini sudah dibawa ke RSCM, kami identifikasi menggunakan Mambis (Mobile Automated Multi- Biometric Identification System), kami cek sidik jarinya. Apabila tidak bisa dicek, keluarga akan ke RS Polri untuk diambil sampel DNA nya," ucap dia lagi.
Baca juga: Diduga Korban Kebakaran, Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Bak Mandi
Kuat dugaan bahwa korban tanpa identitas itu adalah korban kebakaran. Sebab, korban ditemukan di dalam bak mandi dengan posisi tertelungkup dan tertiban puing-puing sisa kebakaran.
"Setelah dicek, rumah ini memang berlantai dua, di bawahnya toko kelontong. Penemuan ini masih sedang dilidik," jelas dia.
Sebelumnya, mayat pria tanpa identitas itu mengambang di sebuah bak mandi.
Diduga mayat itu adalah korban dari musibah yang menghanguskan beberapa rumah di Jalan Hidup Baru RT 011 RW 02, Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (11/6/2023) kemarin.
Baca juga: Kebakaran di Tebet, Saksi: Plafon Terbakar lalu Jatuh ke Kasur
Gede mengatakan, korban ditemukan ketika masyarakat dan petugas membersihkan sisa puing pada Senin (12/6/2023).
"Kami didampingi masyarakat mulai membersihkan puing, ketika dibongkar dan sisa puing di salah satu rumah diangkat, mulai tercium bau amis," ujar Gede kepada Kompas.com, Senin petang.
Bau amis kian menyengat ketika puing di rumah tersebut dibersihkan.
Setelah tumpukan di atas bak mandi diangkat, terlihat mayat pria tanpa identitas itu sudah dalam posisi tertelungkup dan mengambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.