Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Suporter demi Saksikan Indonesia Vs Argentina, Tempuh Ribuan Kilometer dan Andalkan Calo Tiket

Kompas.com - 20/06/2023, 11:06 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Euforia FIFA Matchday Indonesia vs Argentina yang berlangsung Senin (19/6/2023) malam masih terasa di kalangan suporter, meski pertandingan rampung digelar.

Antusiasme membawa para suporter ini berangkat dari berbagai kota di Tanah Air, dengan cerita perjuangan masing-masing demi menyaksikan Timnas Garuda Muda berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.

Jalu Budi (13) misalnya, datang jauh-jauh bersama sang ibu dari Solo untuk mendukung pemain idolanya, Marselino Ferdinan bertanding malam itu.

"Saya dari Solo, wah tentunya dukung Timnas Indonesia lah. Pertandingannya seru-seru greget sih ya, nice try lah buat Indonesia," ujar Jalu saat ditemui Kompas.com usai pertandingan.

Baca juga: Girangnya Para Suporter Usai Saksikan Indonesia Vs Argentina di GBK

Penonton lain yang tidak kalah jauhnya juga datang dari Kota Medan, yakni Hatopan Simanjuntak (46).

Pria berdarah Batak itu nekat, jauh-jauh menempuh ribuan kilometer dari Medan tanpa memegang tiket pertandingan alias dengan tangan kosong, lantaran kalah saat war tiket.

Bahkan, kata dia, tiket pesawat PP (pergi-pulang) sudah dibeli sejak sebulan lalu. Begitu juga dengan tiket penginapan.

"Tapi tiket untuk menontonnya saya kalah tiga hari berturut-turut war tiket," ujar dia saat ditemui Kompas.com di lokasi.

Hatopan Simanjuntak, suporter asal Medan yang datang ke Stadion Utama GBK untuk mendukung Timnas Indonesia, Senin (19/6/2023)Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Hatopan Simanjuntak, suporter asal Medan yang datang ke Stadion Utama GBK untuk mendukung Timnas Indonesia, Senin (19/6/2023)

Tak habis akal, Hatopan pun tetap berangkat dan berencana membeli tiket pertandingan melalui calo, langsung di lokasi.

"Mutar-mutar aku di stadion ini, kucarilah di sini penukaran tiket hari terakhir. Di sini saya udah datang dari jam 11, tiket pun baru dapat jam lima sore, enam jam saya nyari tiket," kata dia lagi.

Setelah hampir enam jam mencari, akhirnya Hatopan menemukan para calo penjual tiket di sekitar area gedung serba guna GBK.

Akhirnya tiket pun didapat Hatopan melalui calo, seharga Rp 1,5 juta untuk kategori CAT 2, yang mana harga normalnya dijual Rp 1,2 juta.

"Enggak nego lagi, langsung, enggak peduli aku harganya, yang penting aku nonton," kata Hatopan sambil tertawa keras.

Cuti untuk nonton

Lantaran pertandingan Indonesia vs Argentina ini berlangsung pada hari kerja, membuat para suporter yang bekerja rela mengambil cuti untuk menyaksikan langsung idola mereka bertanding.

Halaman:


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com