JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, tarif untuk rute Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta belum ditetapkan.
Sampai saat ini, ketetapan tarif rute baru Transjakara itu sedang dikaji.
"Sampai saat ini masih dikaji," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (21/6/2023).
Baca juga: Transjakarta Kirim Surat ke BPTJ untuk Izin Uji Coba Bus Rute ke Bandara Soekarno-Hatta
Syafrin juga belum bisa memastikan apakah tarif layanan baru Transjakarta akan disubsidi seperti rute lainnya.
Sebab, rute Transjakarta ini akan masuk ke Bandara Soekarno-Hatta yang telah berbeda provinsi.
"Tarif ini masih dikaji karena kan begini, jika menggunakan tarif subsidi, kita akan minta masuk ke kawasan bandara. Sehingga ini sedang kami hitung secara cermat," ucap Syafrin.
Syafrin sebelumnya mengatakan, Transjakarta telah melayangkan surat ke Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk izin pengoperasian rute baru yang akan diuji coba pada Juli 2023.
Layanan baru Transjakarta akan mengangkut penumpang dari Terminal Kalideres, Jakarta Barat ke Bandara Soekarno-Hatta maupun sebaliknya.
Baca juga: Pemprov DKI Pastikan Ada Beberapa Bus Stop Transjakarta Menuju Bandara Soekarno-Hatta
"Tahap awal, PT TransJakarta mengajukan surat ke BPTJ untuk mengajukan uji coba," ujar Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/6/2023).
Syafrin mengatakan, melalui pengajuan surat itu, nantinya BPTJ akan menerbitkan perizinan uji coba rute baru Transjakarta untuk dari Terminal Kalideres menuju Bandara Soekarno-Hatta dan sebaliknya.
Nantinya ada sembilan dari yang sebelumnya disebut 15 bus transjakarta dalam uji coba rute baru itu.
"Karena memang 15 bus itu ada titik lain yang rencana akan dialokasikan. Tapi itu masih dalam pembahasan," kata Syafrin.
Selain Terminal Kalideres, Transjakarta itu juga direncanakan bisa mengangkut penumpang dari Pantai Indah Kapuk (PIK).
Baca juga: Pengoperasian Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Disebut Tak Ganggu Transportasi Lain
Namun, Syafrin mengatakan bahwa untuk rute dari PIK ke Bandara Soekarno-Hatta sampai saat ini masih dikaji.
"Iya seperti ke PIK dan lain sebagainya sedang dikaji. Selama uji coba, gratis, tentu tujuannya kami ingin melihat karakteristik. Selain operasional bus secara teknis juga karakteristik masyarakat sebagai pengguna," ucap Syafrin.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) mengusulkan agar bus Transjakarta bisa menjadi moda transportasi dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta.
President Director Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, bus Transjakarta diusulkan untuk dapat melayani rute dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta di jam tertentu di pagi hari dan sore hari.
"AP II menyampaikan usulan untuk bus Transjakarta dapat beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta di jam tertentu. Misalnya bisa di pagi hari pada pukul 06.00-09.00 WIB dan sore hari pada pukul 18.00-21.00 WIB," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (28/5/2023).
Baca juga: Pemprov DKI Masih Hitung Tarif Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta, Belum Tentu Rp 3.500
Usulan ini, kata dia, untuk melayani mobilitas berangkat dan pulang kerja para pekerja di Bandara Soekarno-Hatta yang berjumlah sekitar 40.000-50.000 orang.
Puluhan ribu orang itu bekerja di berbagai instansi seperti AP II, maskapai, ground handling, instansi pemerintahan, tenant komersial, dan sebagainya.
"Setiap harinya para pekerja ini bermobilitas dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta. Apabila ada bus Transjakarta, maka dapat memberikan lebih banyak pilihan moda transportasi bagi pekerja bandara," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.