Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Pasrah dan Terbiasa, Belasan Tahun Warga Kapuk Muara Hidup di Atas Sampah

Kompas.com - 28/06/2023, 07:10 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Hal ini juga dirasakan Kasimah. Dia mengaku nyaman tinggal di sana meski bau terkadang hadir mengisi ruangan rumah.

Baca juga: Warga Kapuk Muara Butuh Tempat Penampungan Sampah: Dari Pemilu ke Pemilu Belum Juga Terealisasi

“Iya, jadi buangnya di kolong saja dari dulu. Di sini mah kita sudah merasa nyaman, enggak merasa bau, sudah terbiasa,” tegas Rita.

Dia juga mengaku tidak takut terkena penyakit meski hiduo berdampingan dengan sampah. Kunci yang paling penting adalah menjaga kebersihan di dalam rumah.

“Alhamdulillah, enggak sih ya. Walaupun tempatnya kayak begini, kalau kitanya rajin, di dalam tuh enggak ada nyamuk. Kalau kitanya rajin,” tutur Kasimah.

Harapan

Kasimah tidak berharap apapun kepada pemerintah berkait sampah-sampah ini. Dia yakin pengurus lingkungan dapat menyelesaikan persoalan.

Namun, lain halnya dengan penuturan Rita. Dia mengaku kenyang dengan janji-janji.

"Dari dulu juga begitu ya, ada waktu pemilu yang lalu ya, minta dibikinin untuk air bersih, ada minta bikin jalan, tempat sampah juga sudah pernah minta juga," kata Rita.

"Belum (terealisasikan). Belum sampai sekarang ya, mau ketemu pemilu lagi," ucap Rita melanjutkan.

Gerebek sampah

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara Edy Mulyanto memastikan bahwa pihaknya menindaklanjuti permasalahan ini.

Dalam waktu dekat, Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara segera mengangkut sampah yang berada di kolong-kolong rumah.

Baca juga: Pemkot Jakut Bakal Angkut Tumpukan Sampah di Kolong Rumah Panggung Warga Kapuk Muara

"Kami dalam waktu dekat, mungkin akan kami lihat berapa luasnya, nanti kami akan koordinasi dengan teman-teman kami, baik itu pihak Kelurahan melalui PPSU-nya, kemudian juga dari teman-teman UPK Badan Air atau UPS Badan Air yang memang nanti akan turun di situ," kata Edy.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan gerebek sampah. Edy menyarankan warga setempat juga berkoordinasi dengan pengurus RW dan kelurahan untuk penyediaan tempat pembuangan sampah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Kota Bogor Pilih Uncal Kang Daru dan Teh Dara sebagai Maskot Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Pilih Uncal Kang Daru dan Teh Dara sebagai Maskot Pilkada 2024

Megapolitan
Dermaga Cinta Pulau Tidung Ambruk akibat Diterpa Angin Puting Beliung

Dermaga Cinta Pulau Tidung Ambruk akibat Diterpa Angin Puting Beliung

Megapolitan
Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing, Berawal Video Aksinya Viral hingga Berakhir Dipecat

Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing, Berawal Video Aksinya Viral hingga Berakhir Dipecat

Megapolitan
Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Jakbar untuk Cegah DBD Masih dalam Persiapan

Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Jakbar untuk Cegah DBD Masih dalam Persiapan

Megapolitan
Siap-siap Dinkes Jakarta Akan Lepas Nyamuk Wolbachia untuk Cegah DBD

Siap-siap Dinkes Jakarta Akan Lepas Nyamuk Wolbachia untuk Cegah DBD

Megapolitan
Seorang Pria Lakukan Percobaan Bunuh Diri di Fly Over Pasar Rebo

Seorang Pria Lakukan Percobaan Bunuh Diri di Fly Over Pasar Rebo

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 10 Juni 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 10 Juni 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Cerita Awal Awin Terpisah 18 Tahun dengan Kakaknya hingga Akhirnya Bertemu Lagi

Cerita Awal Awin Terpisah 18 Tahun dengan Kakaknya hingga Akhirnya Bertemu Lagi

Megapolitan
Mengharukan, Kakak 'Prank' Adik yang Terpisah 18 Tahun

Mengharukan, Kakak "Prank" Adik yang Terpisah 18 Tahun

Megapolitan
Tabung Gas 3 Kilogram Meledak di Bogor, 7 Orang Luka Bakar

Tabung Gas 3 Kilogram Meledak di Bogor, 7 Orang Luka Bakar

Megapolitan
Kasus DBD di Jakarta Sudah Mulai Menurun Sejak Mei 2024

Kasus DBD di Jakarta Sudah Mulai Menurun Sejak Mei 2024

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Heru Budi Tak Langsung Denda Rp 50 Juta Warga Jaktim jika Ditemukan Jentik Nyamuk | Siswi SMAN 61 Jakarta Hilang 4 Hari

[POPULER JABODETABEK] Heru Budi Tak Langsung Denda Rp 50 Juta Warga Jaktim jika Ditemukan Jentik Nyamuk | Siswi SMAN 61 Jakarta Hilang 4 Hari

Megapolitan
Hari Ini, Rizieq Shihab Dinyatakan Bebas Murni

Hari Ini, Rizieq Shihab Dinyatakan Bebas Murni

Megapolitan
Ada Dua Kasus Ibu Cabuli Anak, Kemen PPPA Dorong Polisi Ungkap Sindikatnya

Ada Dua Kasus Ibu Cabuli Anak, Kemen PPPA Dorong Polisi Ungkap Sindikatnya

Megapolitan
Butuh Regulasi Kuat untuk Cegah Anak Terpapar Iklan Rokok

Butuh Regulasi Kuat untuk Cegah Anak Terpapar Iklan Rokok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com