Menurut Renova, kasus tersebut sedang ditangani oleh jajaran Kepolisian Sektor (Polsek) Cakung, Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Timur.
"Sayang sekali ormas main tutup, kekerasan. Memang ormas bisa larang, (tapi) ini kan dengan kekerasan," kata Renova.
Baca juga: Tegaskan RPH Buka Saat Idul Adha, Pemprov DKI: Pedagangnya Dipaksa Ormas Libur
Renova memastikan, RPH di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, tidak libur pada momen Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah. Bahkan, RPH itu mendapat pengamanan dari jajaran TNI-Polri.
"RPH kami kan milik pemerintah. Dari pemerintah memang ada libur, tapi kami enggak ada libur kemarin. Kan juga ada pengamanan dari Babinsa (Bintara Pembina Desa)," kata Renova.
Namun, menurut Renova, sekelompok anggota organisasi masyarakat (ormas) menutup paksa RPH dan memaksa para pedagang libur yang disertai kekerasan.
"Pada dasarnya kami RPH Unggas tidak libur ya, seperti itu. Jadi ormas ini memaksa para pedagang libur ya, pedagang ketakutan dong," ujar Renova.
Baca juga: Ratusan Sapi Suspek PMK, RPH Bubulak Bogor Ditutup Sementara
Atas dasar itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menempuh jalur hukum untuk menangani masalah penutupan paksa RPH di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.
(Penulis : Tria Sutrisna | Editor : Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.