JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang driver ojek online (ojol) berinisial F (43) mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah kontrakan bilangan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Sebelum F ditemukan tak bernyawa, Sofiandi, warga yang tinggal di samping kontrakan F menuturkan, tercium bau yang amat menyengat di lingkungannya.
"Sehari sebelum ditemukan tewas pada Minggu, 2 Juli 2023, tercium bau busuk yang amat menyengat di sekitar kontrakan dan lingkungan almarhum," tutur dia kepada wartawan, Senin (3/7/2023).
Baca juga: Driver Ojol Ditemukan Gantung Diri di Kontrakan Lenteng Agung, Istri Syok, Anaknya Teriak Histeris
Namun Sofiandi tak menaruh rasa curiga atas bau tidak sedap yang menusuk.
Di dalam pikirannya juga tak terbesit sedikit pun bahwa sang tetangga bakal bunuh diri.
Ia hanya menduga F tengah bersantai di dalam kontrakan karena istri dan kedua anaknya sedang menginap di rumah sepupunya di bilangan Citayam, Depok.
"Almarhum memang pendiam. Saya bahkan hampir tidak pernah mengobrol selama lima tahun ini. Jadi pas dia enggak keluar, saya positif thinking, mungkin lagi istirahat meski ada bau tidak sedap," tutur dia.
Sofiandi mengaku bau tak sedap mulai terasa pada Minggu pagi. Bau itu kemudian semakin menyengat ketika matahari mulai terbenam.
Baca juga: Dengar Teriakan Tolong dari Anak yang Dibakar Ayah di Cakung, Tetangga Sempat Salah Paham
Ia mengaku warga sekitar juga turut merasakan hal serupa ketika melewati kontrakan F.
"Nah pas Minggu sore itu anak-anak pada main di depan kontrakan almarhum, katanya nyium aroma enggak sedap juga. Terus tetangga yang ujung nyium bau yang menyengat banget, bau bangkai gitu. Kami ga curiga juga, karena orangnya gitu, emang suka di dalam," beber dia.
Lebih lanjut, Sofiandi mengatakan, puncaknya terjadi pada Minggu malam ketika istri F dan anak-anaknya pulang.
Istri almarhum sempat menggedor pintu kontrakan selama beberapa kali, tetapi tidak ada respons.
Ketukan yang keras akhirnya mengundang sejumlah tetangga keluar dan membantu istri F untuk mendobrak pintu.
"Pas (pintu) dicongkel dan terbuka, ternyata almarhum sudah dalam kondisi tak bernyawa (gantung diri). Itu sekitar pukul 21.00 WIB," ungkap Sofiandi.
Baca juga: Dipepet Begal yang Incar Motornya, Badriyah: Saya Gemetar, Pelakunya Keluarkan Celurit
"Melihat peristiwa itu, istri dan dua anak almarhum langsung syok, yang bontot bahkan sampai histeris melihat ayahnya sudah tak bernyawa," tutup dia.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.